REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa kabar soal penculikan anak hingga penjualan organ tubuh yang belakangan marak beredar di sejumlah kota-kota besar di Indonesia sebagai hoax. Tito mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Kapolda di daerah untuk mengecek kabar yang beredar itu.
"Berkaitan dengan berita-berita hoax penculikan anak, dibunuh, (lalu) organ (tubuh) diambil ada gambar-gambar (yang beredar), saya yakinkan saya sudah cek di Manado Sumatra Utara dan beberapa wilayah lain termasuk Jakarta berita tersebut adalah hoax, tidak benar," kata Tito di Wisma Bhayangkari, Jakarta Selatan, Kamis (23/3).
Tito menduga ada pihak ketiga yang memanfaatkan isu tersebut. Tujuannya untuk menaikkan isu provokasi, isu negatif, dan membuat para orang tua khawatir. Apalagi kata Tito, saat ini masih dalam masa pemilihan kepala daerah (Pilkada) sehingga isu tersebut dianggap sebagai upaya melemahkan Pemerintah.
"Jadi mungkin ada pihak ketiga yang sengaja untuk menaikkan isu-isu memprovokasi, isu negatif untuk menimbulkan keresahan. Apalagi ada masa Pilkada dan lain-lain, untuk menakuti masyarakat mendelineasi wibawah Pemerintah," ujarnya.
Tito mengatakan, langsung melakukan pengecekan kepada jajaran Kapolda di daerah. Mereka, kata Tito menjawab bahwa isu penculikan hingga penjualan organ tubuh tidak benar. "Saya selaku pimpinan kepolisian menyatakan tegas, sepanjang pengecekan saya dengan kepala Polda, semuanya menjawab kepada saya sudah melakukan (pengecekan) dan jawaban tidak ada. Artinya beritanya hoax," tegas Tito.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Metro Jaya ini meminta agar masyarakat tidak dibuat resah akan Kabar tersebut. Namun bukan berarti tambahnya, melonggarkan kewaspadaan dalam memberikan pengawasan kepada anak-anak.
"Kita minta masyarakat tidak perlu khawatir, orangtua tidak khawatir lakukan kegiatan seperti biasa. Sambil kita tetap meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan pengamanan keluarga, anak, tapi jangan over reaktif dan panik. Kalau ada berita hoax, (segera) klarifikasi dengan kepolisian dan warga di sana, sebelum mencerna info itu," jelas Tito.