REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, penjelasan kepolisian mengenai adanya upaya makar yang direncanakan oleh Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath merupakan lelucon. Apalagi, kepolisian menyebut ada uang sebesar Rp 3 miliar yang disiapkan untuk menggulingkan pemerintah. Menurutnya, uang tersebut tidak cukup untuk menurunkan presiden.
"APBN kita Rp 2.070 triliun saja tidak bisa bikin revolusi. Apalagi uang Rp 3 miliar, belum ada lagi (uangnya), yang saya dengar baru terkumpul Rp 18 juta ya kan. Pokoknya ini dagelan ini. Polisi bikin rusak nama polisi itu," kata Fahri yang ditemui di sela-sela acara Seminar Nasional Nahdlatul Wahtan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (5/4).
Fahri mengaku kecewa dengan Kapolri Tito Karnavian, karena sebagai pimpinan tertinggi dalam institusi kepolisian membiarkan anak buahnya membuat lelucon mengenai makar tersebut.
"Saya kesal nih sama pak Tito, jangan begini dong. Pak Tito katanya sekolahnya bagus, ya kan. Jenderal pintar tapi jangan gini dong, masa polisi diseret main beginian. Malu-maluin nih pak Tito nih terus terang saja," kata Fahri.
Menurut Fahri, rapat yang membicarakan aksi demonstrasi maupun mendorong adanya sidang istimewa bukan sebuah tindak kejahatan. Oleh karena itu, dia menuding ada tekanan dari pihak tertentu kepada kepolisian terkait tudingan upaya makar.
Baca juga, Polisi Klaim Punya Bukti Tindakan Makar Sekjen FUI.