Rabu 03 May 2017 17:18 WIB

Pesta Narkoba, Mantan Anggota DPRD Lampung Diciduk Lagi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Asyik berpesta narkoba jenis sabu, mantan anggota DPRD Kota Bandar Lampung Nizar Romas bersama rekannya mantan Sekjen DPW Partai Nasdem Lampung Darma Wijaya ditangkap polisi, Selasa (2/5) malam. Nizar pernah ditangkap sewaktu maling obat dan perlengkapan jarum suntik di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun lalu.

Anggota Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung menggerebek rumah di Jalan HOS Cokroaminoto, Enggal, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Selasa malam. Keduanya masih diperiksa di Dirnarkoba Lampung sebagai saksi hingga Rabu (3/5).

Kepada wartawan, Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Kombes Pol Abrar Tuntalanai membenarkan penangkapan Nizar dan Darma di sebuah rumah di Kelurahan Enggal. Menurutnya, keduanya masih berstatus saksi karena masih dalam pemeriksaan penyidik.

Saat penggerebekan, selain mengamankan dua orang tersebut, petugas Dirnarkoba menemukan barang bukti berupa alat hisap sabu, satu paket sabu dan satu linting ganja dari penggerebekan tersebut. 

Rumah yang dijadikan tempat pesta narkoba kedua orang tersebut, rupanya pernah digerebek polisi pada empat tahun lalu. Saat itu, polisi mengamankan anggota DPRD Kota Bandar Lampung Jimi Khomeini.

Menurut catatan //Republika.co.id, Nizar Romas pernah ditangkap polisi dengan tuduhan ketahuaan mencuri obat-obatan dan alat suntik di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2016. 

Saat itu, Nizar berniat mencuri karena dia masih terbawa pengaruh obat penenang. Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun Nizar ditangguhkan penahanannya dan menjalani rehabilitasi narkoba dan berujung damai dengan pihak rumah sakit. Pihak rumah sakti mencabut laporannya, sehingga penyidik menghentikan kasusnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement