Rabu 10 May 2017 08:29 WIB

Banyak Jutawan Cina Pilih Pindah ke Australia

Jutawan Cina Jun Hao Hu yang memilih pindah ke Australia.
Jutawan Cina Jun Hao Hu yang memilih pindah ke Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menurut laporan terbaru, Australia adalah tujuan utama migrasi bagi jutawan dunia, dan jutawan super kaya asal Cina yang menetap di Australia dalam jumlah terbesar. Mengapa jutawan Cina memilih Australia dan apa dampak yang mereka dapatkan saat mereka tiba di negara ini?

Jun Hao Hu, pengusaha sukses dari Shenzhen di selatan daratan Cina, dekat Hong Kong, memutuskan pindah ke Melbourne bersama istri dan dua anaknya pada 2016. Ia melakukannya dengan mengajukan apa yang disebut visa 'investor besar' yang bertujuan menarik orang-orang kaya untuk berinvestasi dan menetap di Australia.

Untuk mengajukan permohonan visa ini, seseorang harus menginvestasikan setidaknya lima juta dolar AS (atau setara Rp 50 miliar) selama empat tahun dalam kategori investasi tertentu di Australia sebelum memenuhi syarat untuk mengajukan visa permanen.

Menurut data dari Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia, skema ini dimulai pada November 2012, dan telah menarik hampir 1.750 pelamar sukses pada akhir Februari 2017 dan total investasi luar negeri sebesar 8,73 miliar dolar AS (atau setara Rp 87,3 triliun) masuk ke wilayah Australia.

Dari para pelamar ini, hampir 90 persen berasal dari Cina.

Mengapa Australia?

"Saya memutuskan datang ke Australia karena sejumlah alasan. Pertama, Australia punya sistem pendidikan terbaik di dunia. Kedua, lingkungan fisiknya tak tertandingi. Selain itu, saya punya beberapa teman yang tinggal di Melbourne," kata Jun Hu.

Newlyweds posing for a photo in a lavender field.

 
Menurut Kajian Migrasi Kekayaan Global 2017 yang terbitkan oleh perusahaan konsultan New World Wealth, selama dua tahun berturut-turut, Australia telah menjadi negara teratas di dunia yang menjadi destinasi migrasi para jutawan. Konsultan ini juga menemukan program visa investor menjadi semakin populer di kalangan jutawan Cina, dengan Australia sebagai tujuan imigrasi yang mereka sukai.

Pergerakan Jutawan Dunia di Tahun 2016

5 Negara dengan Jumlah Uang Masuk Tertinggi Dari Para Jutawan : 5 Negara dengan Jumlah Uang Keluar Tertinggi Dari Para Jutawan:
• Australia: 11.000 • Prancis: 12.000
• AS: 10.000 • Cina: 9.000
• Kanada: 8.000 • Brasil: 8.000
• Uni Emirat Arab: 5.000 • India: 6.000
• Selandia Baru: 4.000 • Turki: 6.000

Sumber: The 2017 Global Wealth Migration Review, New World Wealth

Lena Hung adalah pengacara Migrasi Australia dari firma hukum Lena Hung & Associates. Ia menangani banyak kasus visa Investor Besar. Ia mengatakan kepada banyak warga Cina, Australia mewakili kehidupan berkualitas tinggi dan menawarkan banyak peluang untuk investor baru.

"Australia punya banyak peluang bisnis dan investasi, dan fasilitas pendidikan teratas untuk sekolah dan universitas. Kami memiliki lingkungan yang sehat dan kualitas udara yang baik di sini di Australia," kata Lena.

Properti Australia Jadi Investasi Populer

A tall apartment building under construction
 
Data yang dirilis pada Maret 2017 menunjukkan bahwa properti tetap menjadi investasi populer bagi jutawan Cina. Investasi Cina menyumbang hampir 80 persen dari semua permintaan perumahan asing di negara bagian New South Wales dan Victoria.

Lena Hung mengatakan, menurut peraturan Departemen Imigrasi Australia, pemegang visa Investor Besar menghadapi batasan investasi yang ketat untuk investasi awal mereka senilai setara Rp 50 miliar, namun tidak ada batasan untuk investasi lebih lanjut di Australia.

Dan ini berdampak pada pasar properti lokal. "Saya pikir, minat dari para investor Cina bisa dianggap sebagai faktor besar yang menyebabkan harga properti melonjak," kata Lena.

Meski demikian, ia menunjuk pada faktor lain yang mungkin juga berkontribusi terhadap kenaikan harga, termasuk tingkat suku bunga dan kebijakan yang lebih rendah seperti investasi dengan dana pinjaman dan diskon pajak keuntungan. "Di samping adanya kenaikan harga rumah dan implikasi pajak tambahan bagi investor asing, menarik untuk dicatat bahwa harga properti rata-rata dan nilai investasi di Australia masih dilaporkan jauh lebih menarik daripada investasi properti di China."

Lena Hung menyebut, misalnya, sebuah laporan dari Bloomberg dan Biro Statistik Australia mencatat harga rata-rata sebuah apartemen di Melbourne adalah setara Rp 5 miliar, sedangkan di Beijing harganya mendekati Rp 10 miliar. Profesor Jie Chen dari Universitas Australia Barat mengatakan, banyak jutawan Cina telah berinvestasi dalam pengembangan properti atau properti di Cina dan "ingin memperluas portofolio properti mereka di seluruh dunia".

"Dibandingkan dengan pasar properti di Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen, harga properti Australia relatif murah dan tidak seperti Cina, properti di sini juga memiliki kepemilikan permanen atas tanah."

Membuat gerakan

Bagi banyak imigran dari negara non-berbahasa Inggris, untuk menetap di Australia awalnya sulit, tapi Jun Hu mengatakan, ia sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum pindah. "Sebelum saya datang ke sini, saya sudah berkunjung ke Australia lebih dari 20 kali untuk bisnis. Saya merasa tak asing dengan Australia."

"Saya mengerti, budaya bisnis di Australia sangat berbeda dari Cina. Saya sangat mempersiapkan diri sebelum mengajukan visa. Setelah tiba di Australia bersama keluarga saya, saya juga telah menemukan sejumlah peluang bisnis di bidang produk minuman anggur dan kesehatan yang memiliki pasar besar di Cina."

Profesor Chen percaya banyak pengusaha Cina super kaya cenderung sering bepergian dan terbiasa dengan kehidupan di Barat. Ia mengatakan, setelah menetap di Australia, para imigran ini memilih untuk sering bepergian antara Australia dan China, sementara keluarga mereka tinggal di Australia.

"Banyak imigran Cina yang kaya sangat sibuk. Meski kemampuan bahasa mereka diragukan, mereka mapan secara keuangan dan dibekali dengan pengetahuan bisnis serta koneksi di Cina."

Julius Wei, salah satu pendiri bisnis manajemen keuangan 'BMY Group', yang menargetkan imigran Cina kaya di Australia, sependapat. "Jutawan Cina ini, terlepas dari industri tempat mereka berasal, sangat tajam dalam menemukan peluang bisnis. Mereka akan menjadi aset besar untuk menumbuhkan perdagangan antara Australia dan Cina."

Simak artikel ini dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/chinese-millionaires-favour-australia-as-new-land-of-opportunity/8511546
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement