REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Nyai Dahlan The Movie tayang serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia hari ini Kamis 24 Agustus 2017. Widiyastuti, keturunan generasi keempat dari Siti Walidah atau yang biasanya dikenal Nyai Ahmad Dahlan, turut memberi pandangan tentang Nyai Dahlan The Movie.
"Memang berasal dari diskusi-diskusi, dan kami melihat Nyai Dahlan merupakan tokoh yang walau diketahui sebagai pahlawan nasional, tapi belum banyak yang mengenal siapa sosok Siti Walidah itu sendiri," kata Widiyastuti kepada Republika.co.id, di sela-sela gala premier di Empire XX1 Yogyakarta, Rabu (23/8).
Termasuk, lanjut Widiyastuti, belum banyak dikenali apa peran-peran yang telah dilakukan sampai dinobatkan menjadi pahlawan nasional. Terlebih, dari Yogyakarta, perempuan yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional memang cuma sosok yang lahir pada 3 Januari 1872 tersebut.
Widiyastuti menekankan, gelar pahlawan nasional yang dinobatkan tentu tidak diberikan hanya karena Siti Walidah merupakan istri KH Ahmad Dahlan. Maka itu, lewat Nyai Dahlan The Movie diharapkan dapat memberi penjelasan apa saja sebenarnya kontribusi sosok bernama Siti Walidah.
"Termasuk, bagaimana Nyai Dahlan dengan gerakan Aisyiyahnya berkontribusi untuk bangsa, itu yang mau kita kenalkan," ujar Widiyastuti.
Terkait proses, ia menuturkan, keluarga KH Ahmad Dahlan sendiri memang banyak memberikan pesan-pesan dalam pembuatan Nyai Dahlan The Movie. Menurut Widiyastuti, nilai-nilai yang banyak ditekankan di antaranya dari pakaian, bahasa dan pesan-pesan yang ada di film.
"Sebenarnya tidak ada ketentuan saklek, tidak boleh ini itu, tapi garis-garis seperti pakaian, bahasa, dan pesan-pesan yang coba diangkat," kata Widiyastuti.
Bersama Dyah Kalsitorini, Widiyastuti menjadi produser Nyai Dahlan The Movie dengan sutradara Olla Adonara, serta Tya Subiyakto yang mengaransemen lagu-lagu di film produksi Iras Film itu. Nyai Dahlan diperankan Tika Bravani, sedangkan KH Ahmad Dahlan diperankan David Chalik.