Rabu 30 Aug 2017 16:31 WIB

Kutip Zakat Gaji Karyawan, Semen Padang Jadi Percontohan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
PT Semen Padang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang, Rabu (30/8).
Foto: Sapto Andika Chandra
PT Semen Padang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang, Rabu (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memilih PT Semen Padang menjadi perusahaan pemilik Unit Pengumpul Zakat (UPZ) terbaik 2017. Alasannya, perusahaan yang berkedudukan di Indarung, Padang, Sumatra Barat ini dinilai secara penuh menjalankan kepatuhannya untuk mengutip zakat dari karyawannya.

Seluruh gaji karyawan telah disisihkan 2,5 persennya untuk disalurkan kepada UPZ Baznas perusahaan. Nilai zakat yang terkumpul untuk 2017 ini pun tak tanggung-tanggung besarnya. Semen Padang mengumpulkan Rp 14 miliar dari zakat karyawanya hingga akhir 2017.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengungkapkan, PT Semen Padang secara penuh kesadaran menjalankan perintah Allah SWT yang tertuang dalam surat At Taubah ayat 60 dan 103 yang isinya menjelaskan kewajiban umat Muslim untuk menjalankan zakat. Bahkan, sejak pengumpulan zakat diinisiasi oleh perusahaan pada 1995, jumlah zakat yang terkumpul sebanyak Rp 124,8 miliar dan Rp 124,3 miliar di antaranya sudah disalurkan kepada yang berhak menerima.

Bambang mendorong agar perusahaan lainnya, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain juga mengikuti langkah Semen Padang untuk membentuk Unit Penumpul Zakat sendiri. Apalagi, dengan mengutip 2,5 persen gaji karyawan untuk zakat, maka setidaknya karyawan tidak perlu khawatir lagi atas kewajiban zakatnya. Bahasa sederhananya, gaji yang diterima karyawan sudah "bersih".

"Setelah Semen Padang, induk usahanya, Semen Indonesia juga ingin bentuk UPZ. Saya harap BUMN lain juga mengikuti. Saya berikan perhatian khusus kepada UPZ semen padang karena bisa dijadikan contoh," jelas Bambang saat menghadiri peluncuran UPZ Baznas PT Semen Padang di Wisma Indarung, Rabu (30/8).

Bambang menekankan, ekonomi bangsa Indonesia akan lebih kuat bila setiap warga negaranya patuh membayar zakat. Selain pajak, Bambang menilai bahwa zakat merupakan sumber penyambung kehidupan masyarakat kurang mampu. "Saya apresiasi, karena ekonomi Indonesia akan berkah kalau warga negara dan perusahaannya tak hanya bayar pajak namun bayar zakat dengan baik," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry menambahkan bahwa pembentukan UPZ Baznas di perusahaannya merupakan langkah optimalisasi zakat yang sudah diinisiasi sejak lama. Hanya saja, agar penyalurannya lebih optimal maka dibentuklah UPZ yang bekerja sama dengan Baznas.

Benny mengaku, karyawan Semen Padang tak perlu lagi was-was terkait kewajiban zakatnya lantaran gaji yang diterima sudah bersih melalui zakat. Namun, ia tak menghalangi bila ada pegawai Semen Padang yang kembali menyisihkan gajinya untuk zakat.

"Sudah puluhan ribu masyarakat yang tertolong melalui zakat melalui berbagai program yang kami kerjakan. Termasuk di Mentawai pengiriman da'i dan program lainnya," ujar Benny.

Ia juga mengatakan, keberadaan UPZ Baznas seiring dengan pengelolaan dana kewajiban sosial melalui CSR perusahaan. Pembagiannya, bila penyaluran dana CSR diberikan untuk pihak-pihak yang membutuhkan di luar 8 asnaf mustahiq penerima zakat, sementara pengumpulan zakat khusus diperuntukkan bagi para mustahiq yang memenuhi 8 asnaf.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement