REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama telah mendesak Aung San Suu Kyi untuk menemukan solusi damai atas krisis di Myanmar. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kekerasan yang menyebabkan sekitar 300 ribu Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar.
Pemimpin tertinggi Buddha itu telah menulis surat kepada Suu Kyi, yang ironisnya juga seorang peraih Nobel Perdamaian, sejak kekerasan meletus pada Agustus 2017. Dalai Lama mendesak Suu Kyi merangkul semua lapisan masyarakat untuk menyelesaikan krisis di Rakhine.
"Pertanyaan yang diajukan kepada saya menunjukkan bahwa banyak orang mengalami kesulitan untuk mendamaikan apa yang terjadi pada umat Islam di sana dengan reputasi Myanmar sebagai negara (mayoritas) Buddha," tulis Dalai Lama, dilansir dari Arab News, Selasa (12/9).
Dalai Lama meminta Suu Kyi untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat, memulihkan persatuan di antara penduduk Myanmar dengan semangat perdamaian dan rekonsiliasi. "Sebagai sesama peraih Nobel dan umat Buddha, saya meminta Anda dan kolega Anda sekali lagi untuk menemukan solusi jangka panjang dan manusiawi atas masalah ini," lanjut Dalai Lama, yang juga peraih Nobel Perdamaian.
Tidak hanya Dalai Lama, peraih Nobel Malala Yousafzai dan Uskup Agung Desmond Tutu juga mendesak Suu Kyi untuk turun tangan membantu etnis Rohingya. Desmond Tutu, adalah peraih Nobel dari Afrika Selatan atas jasanya membongkar sistem politik apartheid. "Jika harga politik kenaikan Anda ke kantor tertinggi di Myanmar adalah kesunyian Anda, harganya sungguh terlalu mahal," kata Tutu.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement