REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pariwisata di Bali tetap aman meski terjadi erupsi Gunung Agung di Pulau Dewata.
"Hingga saat ini kondisi pariwisata di Bali masih aman untuk dikunjungi, kecuali di dalam radius yang dilarang oleh PVMBG untuk melakukan aktivitas di sekitar Gunung Agung," kata Sutopo kepada wartawan Jakarta, Jumat (22/9).
Dia mengatakan adanya pemberitaan yang berlebihan, bahkan banyak informasi menyesatkan atau "hoax" yang beredar di masyarakat tentang peningkatan status Gunung Agung menyebabkan sebagian masyarakat takut berkunjung ke Pulau Bali. Bahkan, kata dia, masyarakat di Bali sebagian ikut panik. Beberapa kedutaan asing menanyakan Posko BNPB mengenai kondisi aktivitas Gunung Agung dan penanganannya.
Dia merinci sejumlah kawasan wisata aman untuk dikunjungi wisatawan, di antaranya Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan Bedugul, Istana Tampak Siring, Bali Safari and Marine Park, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur, Tanjung Benoa, Goa Gajah, Kawasan Nusa Penida, Pantai Kuta dan lainnya.
Jadi, kata dia, tempat wisata di Bali masih aman. Silakan masyarakat tetap berkunjung untuk menikmati indahnya alam, budaya, kuliner dan lainnya di Pulau Dewata. Pemerintah pasti akan menyampaikan peringatan dini dan informasi yang akurat ketika ada ancaman terhadap masyarakat.
Menurut dia, tidak ada dampak langsung dari kenaikan status Gunung Agung menjadi siaga terhadap kawasan wisata tersebut. Lokasi wisata di daerah tersebut jauh dari Gunung Agung. Begitu pula Bandara Internasional Ngurah Rai yang jaraknya jauh dengan Gunung Agung.
"Aktivitas penerbangan normal. Jadi tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali," kata dia.
Berdasarkan rekomendasi PVMBG, kata dia, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara, tenggara dan selatan-baratdaya sejauh 7,5 kilometer.
"Di dalam radius itu tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya," katanya.
Dia mengatakan pariwisata merupakan industri yang rentan terhadap berbagai peristiwa bencana. Apalagi Bali adalah daerah tujuan wisata dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 4,92 juta orang selama tahun 2016.
Jumlah tersebut meningkat 23,14 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 4,001 juta orang. Sementara pada tahun 2017 Bali menargetkan untuk mendatangkan 5,5 juta wisman.