Jumat 27 Oct 2017 01:50 WIB

Puslabfor Polri Diturunkan Cari Penyebab Kebakaran Gudang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nidia Zuraya
Jenazah Ledakan Pabrik Petasan. Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan petasan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, (26/10) Sebanyak 39 dari 46 jenazah dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk di identifikasi.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Jenazah Ledakan Pabrik Petasan. Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan petasan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, (26/10) Sebanyak 39 dari 46 jenazah dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk di identifikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Pol Purwadi menuturkan akan melakukan pembuktian ilmiah dengan mendatangkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Kemungkinan besar kami akan melakukan pembuktian ilmiah dengan mendatangkan Puslabfor, untuk mengetahui penyebab kebakaran dari sisi scientific investigation," kata dia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10).

Purwadi mengakui telah mendapat keterangan dari sejumlah saksi. Tapi, tetap pihaknya akan menelusuri penyebab kebakaran berdasarkan olah TKP yang dilakukan Puslabfor. "Memang kami dapat keterangan dari beberapa saksi, tapi yang penting bagaimana penyidikan atau olah TKL dari puslabfor, itu akan memberikan gambaran peristiwa secara utuh," ujarnya.

Menurut Purwadi, penyebab kebakaran cukup sulit diketahui lantaran api berasal dari satu tempat. Di dalamnya ada bahan yang mudah terbakar lalu api menjalar ke seluruh bagian ruangan hingga terjadilah ledakan.

"Pabrik itu benar kembang api kawat, itu saja. Setelah mereka prosesnya dijemur kemudian dimasukkan ke dus, rupanya di situ. Entah dari mana. Ini nanti puslabfor yang investigasi. Karena tadi saya lihat juga di sana tempatnya masih panas, masih ada asap. Malam gelap, enggak memungkinkan untuk olah TKP," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement