Jumat 27 Oct 2017 16:37 WIB

Ini Mengapa Warga Cililin Banyak Bekerja di Pabrik Petasan Meledak

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menyaksikan saat petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Mahmud Muhyidin
Warga menyaksikan saat petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CILILIN -- Sebanyak 13 orang warga Cililin, Kabupaten Bandung Barat turut menjadi korban dalam ledakan gedung petasan yang terjadi di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10) kemarin. Sebanyak enam orang tewas dalam kejadian tersebut, tiga orang mengalami luka bakar ringan dan yang selamat sebanyak empat orang.

Korban meninggal adalah Gunawan (17), Oleh (25), Ega (24), Iyus Hermawan (24), Sunarya dan Ade Rosita. Sementara itu korban yang dirawat Mulyana (24), Agus (21), Angga (17). Korban selamat, Zaenudin (23), Darwin Pratama (21) dan Firman (18) dan Wawan (17).

Salah seorang warga Kampung Cisitu yang pernah bekerja di pabrik petasan itu, Samsi (25) mengungkapkan orang pertama yang bekerja di pabrik tersebut adalah Iyus Hermawan (24) yang menjadi korban meninggal. Kemudian ia mengajak teman-teman lainnya termasuk dirinya pun ikut bekerja disana.

"Pertama Bapak Iyus, orang Kampung Lembang, Desa Mukapayung yang bekerja disana awal 2008 terus bawa temen-teman saya. Saya juga ikut dan teman lainnya sampai sekarang," ujarnya, Jumat (27/10).

Ia menuturkan, bekerja di pabrik tersebut sejak 2008-2009 dengan gaji saat itu Rp 700 ribu. Selain itu, dulu pabrik tersebut adalah pabrik percetakan stiker kemudian menjadi pabrik petasan. Saat ini katanya gaji bekerja di pabrik tersebut mencapai Rp 2.2 juta.

"Setahu saya informasi yang diperoleh mereka dibagian pengepakan kembang. Sunarya dari angkatan pertama 2008 paling lama dan Mulyana yang menjadi korban selamat."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement