Rabu 22 Nov 2017 03:32 WIB

Terinspirasi Setnov, Tari Bakpao untuk Kampanye Kejujuran

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunandi menunjukkan foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11). Ketua DPR Setya Novanto mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
Foto: Antara
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunandi menunjukkan foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11). Ketua DPR Setya Novanto mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Mahasiswa Unibersiyas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tari mengkampanyekan kejujuran lewat tarian bakpao di Kampus Ubaya, Jalan Raya Kali Rungkut, Surabaya, Selasa (21/11). Dalam kampanye tersebut 13 mahasiswa membawakan tari hip hop, di mana pada akhir tariannya, ada gerakan salah seorang penari yang menabrak tiang listrik, hingga timbul benjolan sebesar bakpao.

"Sekarang kan bakpao dan tiang listrik itu lagi ramai di masyarakat. Kita harapkan dengan kampanye ini tiang listrik dan bakpao tersebut bisa diingat sebagai simbol kejujuran. Jadi ingat bakpao, ingat tiang listrik, ingat kejujuran," kata Pembina UKM Tari Ubaya, Guguh Sujatmiko.

Dosen Fakultas Industri Kreatif Ubaya tersebut mengakui, tari bakpao itu terinspirasi dari peristiwa yang menimpa tersangka kasus korupsi KTP el, Setya Novanto. Di mana beberapa waktu lalu Setnov mengalami kecelakaan, yakni menabrak tiang listrik, yang menurut pengacaranya hingga menimbulkan benjolan sebesar bakpau di kepalanya.

"Itu (peristiwa kecelakaan Setnov) memang sekarang yang sedang hot atau sedang ramai di masyarakat. Kami bermaksud supaya dengan adanya tiang listrik dan bakpao itu jadi lebih mudah untuk mengingat tentang kejujuran," ujar Guguh.

Guguh mengingatkan, dari adanya peristiwa kecelakaannya Setnov, bukan hal negatif seperti kasus korupsinya saja yang bisa melekat di ingatan masyarakat. Tapi, lebih jauh dari itu, dia berharap agar kasus Setnov tersebut bisa menjadi pemantik agar masyarakat mau memulai hidup lebih jujur dan tidak melakukan korupsi.

Menurut Guguh, untuk mengkampanyekan kejujuran, sebaiknya dimulai dari lingkup terkecil dulu, yakni diri sendiri. Bagi mahasiswa, kampanye kejujuran bisa dimulai dengan bersikap jujur saat mengikuti ujian, dan sebagainya.

"Saat UTS atau ujian tidak mencontek adalah hal yang kecil dari aplikasi kejujuran tadi. Mulai dari kampus, semoga nanti dari kampus ini bisa meluas untuk membawa nilai-nilai kejujuran itu dengan baik," kata Guguh.

Salah seorang anggota UKM Tari, yang juga turut menampilkan tarian bakpao, Diana Natalia Betty mengungkapkan, dirinya sempat kesulitan memeragakan setiap gerakan dalam tari yang dibawakan. Meski sebagian gerakan sudah bisa diperagakan saat latihan, tetapi ada gerakan yang berbeda pada tari bakpao tersebut.

"Gerakannya kan memang sering saat latihan tapi kan harus disesuaikan dengan tema tari bakpao ini dan disesuaikan dengan musiknya. Di situ sih kesusahannya," kata Diana.

Namun demikian, Diana mengaku senang bisa mengkampanyekan kejujuran lewat tarian. Terlebih, menurutnya kejujuran merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat. "Kejujuran itu penting dimiliki oleh setiap orang bukan hanya politikus saja. Dan itu bisa dimulai dari hal terkecil," ujar Diana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement