REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyasar 5.000 Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk mengikuti pelatihan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan disajikan lewat platform digital. Demi mencapai target tersebut, Kementerian Perindustrian, melalui Direktorat Jenderal IKM, menggandeng Ruangguru, perusahaan teknologi yang bergerak di sektor pendidikan, untuk menyediakan pembelajaran berbasis daring bagi pelaku industri IKM.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan kapasitas SDM merupakan kunci utama agar industri dapat bersaing. Namun begitu, kata dia, pemerintah seringkali terbentur masalah anggaran untuk melaksanakan program pengembangan SDM secara masif. Oleh karena itu, Kemenperin memanfaatkan platform digital demi memperluas area jangkauan program pelatihannya.
Airlangga berharap, sinergi dengan Ruangguru dapat menjangkau lebih banyak pelaku IKM yang belum tersentuh oleh workshop offline Kemenperin.
"Industri tidak bisa menunggu. Kalau kita menunggu bantuan yang berbasis anggaran itu lambat. Sementara di dunia digital kita harus terus bergerak," kata Airlangga, usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perindustrian dengan Ruangguru di kantornya, Kamis (28/12).
Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menambahkan, kerja sama pemanfaatan konten digital Ruangguru tersebut juga sekaligus untuk mendukung kegiatan workshop e-Smart IKM. Program e-Smart IKM bertujuan membantu pelaku IKM memperluas akses pasar mereka melalui platform niaga daring. Kemenperin menargetkan, sampai 2018 mendatang ada 10 ribu IKM yang dapat mengikuti program tersebut.
"Lewat Ruangguru ini ini kita mau bikin pelatihan yang lebih murah, tapi menjangkau lebih banyak lagi IKM," kata Gati.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Ruangguru Adamas Belva mengatakan, pihaknya bersama dengan Kemenperin akan segera menyusun modul pelatihan yang nantinya dapat diakses oleh pengusaha IKM di seluruh Indonesia. Adapun modul pembelajarannya mencakup sejumlah keterampilan dasar yang dibutuhkan IKM, seperti pemasaran produk, pembukuan, hak cipta, mendapatkan kredit hingga menentukan harga jual. "Sebenarnya itu hal-hal dasar yang penting banget supaya bisnis bisa jalan," kata Belva.
Tak hanya bisa mengakses modul pelatihan secara daring, sambung dia, pelaku IKM yang sudah menyelesaikan program juga akan mendapatkan sertifikat, selayaknya peserta workshop offline.