REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Aksar Anshari bersyukur prosesi pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur NTB telah berjalan dengan baik. "Alhamdulillah pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB telah tuntas, berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada kendala apapun yang berarti," ujar Aksar di Mataram, NTB, Rabu (10/1) malam.
Sejak dimulai pada Senin (8/1) dan berakhir pada Rabu (10/1), KPU NTB mencatat ada empat pasangan yang telah mendaftar, yakni pasangan Ali Bin Dahlan dan TGH Lalu Gde Wiresakti Amir Murni, Suhaili FT dan Muhammad Amin, Ahyar Abduh dan Mori Hanafi, serta Zulkiflimansyah dan Siti Rohmi Jalilah. Aksar menjelaskan, saat ini KPU NTB menunggu hasil pemeriksaan tim dokter pemeriksa kesehatan paslon, melakukan pemeriksaan kembali dokumen perayaratan calon dan jika ada kekurangan akan diberi kesempatan melengkapi.
Khusus untuk calon perseorangan masih harus menyerahkan dukungan perbaikan untuk dihitung, diverifikasi administrasi hingga faktual. "Beberapa calon harus cuti dalam masa kampanye sepertti Bupati Lombok Timur, Bupati Lombok Tengah, dan Wali Kota Mataram," lanjut Aksar.
Kemudian, lanjut Aksar, Zulkieflimansyah dan Mori Hanafi juga harus berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPR RI dan Wakil Ketua DPRD NTB. KPU NTB akan menyampaikan penetapan paslon pada 12 Februari 2018.
Berikut Empat Pasangan Pilgub NTB 2018:
- Bupati Lombok Timur Ali Bin Dahlan dan Rektor Universitas Nahdlatul Wathan (NW) TGH L Gde Wiresakti Amir Murni perseorangan. (JALUR PERSEORANGAN)
- Bupati Lombok Tengah Suhaili FT dan Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin. Parpol pengusung: Golkar (11 kursi), Nasdem (3), dan PKB (5) - Total: 19 kursi
- 3. Wali Kota Mataram Ahyar Abduh dan Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi. Parpol pengusung: Gerindra (8), PAN (5), PPP (6), PDIP (5), PBB (3), dan Hanura (5) - Total: 32 kursi
- Anggota DPR RI Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Jalilah. Parpol pengusung: Demokrat (8) dan PKS (6) Total: 14 kursi
Ikuti Whatsapp Channel Republika