Kamis 18 Jan 2018 22:40 WIB
Kisruh Hanura

Kubu Sudding Ditantang Buka Data DPD yang Dukung Munaslub

Partai Hanura kubu Oso menantang kubu Sudding untuk membuka siapa saja 27 DPD tersebut untuk dilakukan verifikasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (ketiga kiri) bersama Wakil Ketua Umum DPP Hanura Nurdin Tampubolon (kiri) , Daryatmo (ketiga kanan), Gede Pasek Suardika (kanan), Sekjen DPP Hanura Syarifuddin Sudding (kedua kiri) dan Bendahara Umum DPP Hanura Zulnahar Mulyadi (kedua kanan) saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Hanura di Hotel Ratu, Serang, Banten, Senin (25/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (ketiga kiri) bersama Wakil Ketua Umum DPP Hanura Nurdin Tampubolon (kiri) , Daryatmo (ketiga kanan), Gede Pasek Suardika (kanan), Sekjen DPP Hanura Syarifuddin Sudding (kedua kiri) dan Bendahara Umum DPP Hanura Zulnahar Mulyadi (kedua kanan) saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Hanura di Hotel Ratu, Serang, Banten, Senin (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 27 Dewan Pimpinan Daerah diklaim Partai Hanura kubu Sudding hadir dalam musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang digelar di Kantor DPP Partai Hanura, Cipayung, Jakarta, Kamis (18/1). Menanggapi hal itu, Partai Hanura kubu Oso menantang kubu Sudding untuk membuka siapa saja 27 DPD tersebut untuk dilakukan verifikasi.

"Kami menawarkan, mari kita buka kepada publik, siapa 27 DPD siapa namanya? Bagaimana absenya? Sehingga ketua-ketua DPD (yang saat ini berada di kubu Oso) mudah mengecek," jelas Wakil Ketua Umum, Gde Pasek Suardika di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis (18/1).

Menurutnya hal itu dilakukan agar mudah diverifikasi baik oleh kubu Oso dan diverifikasi oleh publik. Pasek mengungkapkan sejak dua hari yang lalu dirinya kerap menanyakan hal tersebut namun hingga saat ini tidak muncul-muncul.

"Tapi kalau memang tidak muncul-muncul nanti kami akan temukan semua. Silahkan nanti diverifikasi SK-nya," katanya

Pasek juga menepis tuduhan yang menyebutkan 27 DPD yang di Plt (diberhentikan) kini ada di kubu Oso. Menurutnya yang di plt adalah mereka yang bermasalah saja, dan itu bersifat sementara sebab akan ada musdalub. Pasek mengklaim saat ini ada 260 DPC dengan dokumen otentik menyatakan dukungan terhadap Oso.

"Lag ini kalau sudah 300 lebih, ada sekitar 514 DPC kan sudah enggak mungkin terjadi dua per tiga," ujar Pasek.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement