Jumat 16 Feb 2018 10:11 WIB

Soal Tewasnya Jefri, Ini Kata Dokter RS Polri

Dokter sebut Jefri miliki riwayat penyakit jantung lama yang memicu serangan jantung

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyatakan tewasnya terduga teororis Indramayu, Muhammad Jefri sesaat sesudah penangkapan pada Rabu (7/2) lalu adalah karena serangan Jantung. Dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati, dr Arif Wahyono yang melakukan autopsi pun menyatakan demikian.

(Baca: Polri Bantah Disebut Halangi Keluarga Temui Jefri)

"Yang saya dapatkan, saya mendapat surat permintaan dari pihak penyidik untuk melakukan pemeriksaan dalam dan organ luar. Jenazah kami periksa tidak ada luka-luka (luar) sama sekali," kata Arif, Kamis (15/2) malam.

Kemudian untuk mencari sebab kematiannya, kata Arif, tim dokter pun melakukan autopsi. Dari organ-organ yang dicurigai adanya kelainan, kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

Hasilnya, menurut Arif ditemukan gangguan riwayat penyakit jantung yang lama dan yang baru. "Kami berkesimpulan bahwa ada riwayat penyakit jantung baru dengan riwayat penyakit jantung lama yang memicu terjadinya serangan jantung," kata dia.

Arif memastikan, sebagai dokter, meskipun ia bekerja di RS Polri Kramat Jati, timnya tetap menjaga sumpah kedokteran. "Saya tetap imparsial. Saya akan sampaikan apa yang kami temukan dan kami lakukan dalam pemeriksaan jenazah," ucap dia.

Sebelumnya, kematian terduga teroris Muhammad Jefri alias Abu Umar pada Kamis (7/2) lalu menimbulkan pertanyaan berbagai pihak. Polri mengklaim kematian tersebut disebabkan sakit jantung yang diderita Jefri.

Adapun kronologi versi Polri, awalnya tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap Muhammad Jefri pada Rabu (7/2) di Jalan Raya Haurgeulis, Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Beberapa saat setelah ditangkap, Jefri mengeluh bahwa dirinya sesak napas.

Tim pun akhirnya membawa Jefri ke klinik terdekat di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan dokter di klinik tersebut tersangka dinyatakan meninggal dunia.

Dari hasil autopsi Polri, diketahui bahwa penyebab kematian Jefri adalah serangan jantung. Kemudian pada Jumat (9/2) sore, jenazah diserahkan oleh pihak RS Polri kepada keluarga mendiang Jefri. Jenazah dimakamkan di pemakaman Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Sabtu (10/2).

Jefri merupakan warga asal Lampung yang kesehariannya berdagang kebab telur di Indramayu. Ia ditangkap lantaran didiga terlibat kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement