Rabu 28 Mar 2018 01:15 WIB

PA Alumni 212 Tuding Cawalkot Rahmat Effendi Lecehkan Ulama

Isi seruan patahan bisa memecah belah masyarakat dan pembohongan publik.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agus Yulianto
Pilkada Kota Bekasi
Foto: Republika/Adhi W
Pilkada Kota Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamuin mengecam keras perbuatan yang dilakukan pihak calon Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang menuding foto Habib Rizieq berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan memecah belah masyarakat. Kasus ini bermula saat Plt Ketua DPD KNPI Kota Bekasi, Arihta Tarigan (Castro) melaporkan pasangan calon Wali Kota Bekasi nomor urut 2, Nur Supriyanto kepada Panwaslu, Jumat (23/3) lalu.

Castro melaporkan pasangan ini atas dugaan tindakan politisasi SARA. Dalam laporannya, Castro menyerahkan barang bukti berupa banner kepada Panwaslu.

"Kami telah menemukan banyak banner-banner paslon nomor 2 di sepanjang jalan Kelurahan Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur, yang tidak sesuai dengan design KPU. Bahkan, isi seruannya itu memecah belah masyarakat, dan juga pembohongan publik dimana dalam banner tersebut tercantum foto Nur Supriyanto dan Habib Rizieq dengan disertai nomor urut 2," ujar Novel dalam siaran pers yang disampaikan ke Republika.co.id, Selasa (27/3).

Sontak apa yang dilakukan Casto membuat geram Persaudaraan 212 yang menyatakan prihatin akan pencopotan banner Habib Rizieq dan Nur Supriyanto.

"Kita tahu siapa yang mencopot dan siapa yang melapor. Yang mencopot Satpol PP tanpa ada perintah Panwaslu dan yang melapor diduga merupakan kader Golkar yang merupakan partai pengusung petahana Rahmat Effendi," ujar Novel.

Kata Novel, pernyataan dari pihak Rahmat Effendi yang mengatakan foto Habib Rizieq itu memecah belah masyarakat dan pembohongan publik merupakan pelecehan ulama dan umat.

"Dengan cara begini masyarakat Kota Bekasi akan menilai sendiri betapa bencinya petahana terhadap ulama dan habaib yang istiqomah karena memang petahana ini selama kepemimpinannya bermasalah dengan umat Islam dan ulama, " tutur Novel.

Dia juga menyatakan, pencopotan foto Habib Rizieq yang bertuliskan. "Saya titipkan warga Muslim Kota Bekasi kepada Nur Supriyanto" yang dilakukan Satpol PP merupakan wujud korelasi antara pelapor dan pihak aparatur sipil negara Kota Bekasi yang diduga tak netral.

"Pencopotan APK berupa poster yang memuat Habib Rizieq Shihab oleh Satpol PP ini, bisa masuk dalam penghinaan terhadap ulama dan juga fitnah atas pencopotan APL (poster). Yang jelas, loyalitas Habib Rizieq kepada negara ini merupakan garda terdepan dalam menjaga NKRI dan agama sampai saat ini, terutama dari bangkitnya penjajahan kembali oleh asing dan aseng," ucapnya.

Persaudaraan alumni 212 siap membela calon wali kota dan wakilnya NF (Nur- Firdaus) yang dizolimi baik secara hukum maupun secara moril. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari pihak patahana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement