REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim kendala-kendala server yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP telah ditangani. Bahkan sebelumnya, Kemendikbud telah menambah server untuk mengantisipasi berbagai kendala teknis di lapangan.
Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad, meskipun server telah ditambahkan namun tidak dapat menutup semua kebutuhan. Karena memang peserta UNBK SMP tahun 2018 sudah cukup yakni sekitar 70 persen.
"Ya namanya mesin. Siapa yang bisa ngontrol mesin? Kalau yang akses banyak, server itu crowded jadi ada yang bisa nyambung atau nggak. Itu bisa down sama sekali. Tapi tadi ada laporan, itu sudah up kembali," jelas Hamid, Senin (23/4).
Meski banyak kendala teknis, Hamid tetap meminta agar siswa dan siswi tetap fokus dan percaya diri dalam menghadapi UN. Dia pun mengingatkan agar siswa dan siswi tidak berperilaku curang saat ujian.
"Ikuti saja dengan baik tidak usah terlalu hawatir dan gak usah noleh kanan kiri karena soalnya beda percaya diri saja mengerjakan dengan kemampuan," tegas dia.
Hari ini, Senin (23/4) hingga 26 April 2018 UN SMP akan digelar dan diikuti 4.296.557 siswa SMP dan MTs. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UN kertas pensil (UNKP) diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.