REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengundang seluruh delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menghadiri aksi damai untuk Palestina di Lapangan Yenikapi, Istanbul.
Adapun Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla turut hadir dalam aksi tersebut bersama delegasi KTT OKI lainnya.
"Pak Wapres mengikuti aksi atas undangan Presiden Erdogan sebagai tuan rumah," ujar Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah di Istanbul, Jumat (18/5).
Husain mengatakan, kehadiran wakil presiden merupakan bentuk dukungan Indonesia untuk Palestina. Jusuf Kalla beserta delegasi negara OKI lainnya mendesak PBB mengambil langkah tegas atas pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Selain itu, aksi tersebut juga mendesak PBB untuk mengusut tewasnya sejumlah warga sipil Palestina dalam kericuhan yang terjadi di Jalur Gaza. Aksi damai untuk Palestina ini dimulai pada pukul 16.00 waktu Istanbul dan dihadiri oleh ribuan warga.
Usai mengikuti aksi tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan langsung menghadiri pembukaan KTT OKI di Istanbul Congress Center (ICC) pada pukul 18.30 waktu setempat. KTT ini digelar untuk menyikapi perkembangan terakhir di Palestina menyusul pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 14 Mei 2018.
Pemindahan Kedutaan Besar tersebut mengakibatkan bentrok di perbatasan Gaza dan Israel. Bentrokan ini menimbulkan tewasnya rakyat sipil.
Sebelum KTT OKI digelar, telah dilakukan serangkaian pertemuan pada tingkat Senior Officials Meeting (SOM) dan tingkat Menteri Luar Negeri. Rencananya, wakil presiden besert rombongan akan tiba kembali di Tanah Air pada Ahad (20/5).
Puluhan warga Palestina yang menentang pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem tewas di tangan aparat Israel. Demonstrasi yang menentang kekejaman aparat Israel itu mengalir di berbagai negara.
Ribuan warga Prancis, Rabu (16/5) malam waktu setempat, menggelar demonstrasi di Trocadero Square, Paris. Mereka menyuarakan protes dan penentangan terhadap serangan Israel di perbatasan Jalur Gaza yang menewaskan puluhan warga Palestina.
Dalam askinya, massa meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika Serikat (AS) dan anti-Israel. Mereka pun mengacungkan plakat bertuliskan "Israel Teroris" dan "Hentikan Pembantaian Israel".