Sabtu 05 Oct 2013 15:01 WIB

DPR Tuding Ujian Nasional Tak Dilaksanakan Dengan Benar

Rep: dyah ratna meta novie/ Red: Taufik Rachman
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Zulfadli mengatakan, Ujian Nasional (UN) tidak dilaksanakan  secara benar.  Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)   hanya memonitor UN namun pelaksanaan dilakukan semua oleh  Kemendikbud.

"BSNP ini seharusnya tugasnya tidak hanya memonitor UN saja. BNSP harus ikut terlibat aktif dalam penyelenggaraaan UN," kata Zulfadli dalam acara  Talkshow Akhir Pekan Terhangat Polemik Sindo Trijaya  Network, Sabtu, (5/10).

Seharusnya, kata Zulfadli, justru BNSP saja yang melaksanakan UN. Kalau UN dilaksanakan oleh lembaga mandiri, maka tidak perlu ada  pelelangan percetakan.  "Soal-soal UN ini merupakan dokumen negara yang seharusnya rahasia. Kalau soal-soal ini dilelang rawan kebocoran, ini harus  disikapi pemerintah," kata Zulfadli.

Pemerintah, ujar Zulfadli,  bersikukuh untuk  mempertahankan UN. Walaupun UN hingga saat ini belum kredibel, salah satunya kompetensi guru masih di bawah rata-rata.

UN, kata Zulfadli, masih diperlukan. Namun dalam jangka pendek, pemerintah harus serius mengurangi dampak buruk UN, tata kelola dan manajemen UN harus diperbaiki.

"Soal lelang percetakan harus dikaji lagi. Jangan sampai distribusi soal-soal UN terganggu  lagi seperti UN kemarin," ujar Zulfadli.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement