REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar menyatakan kesiapan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA-SMK) menggelar ujian nasional (UN) dalam jaringan (online) sesuai dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Jika ini memang untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, maka semuanya harus siap dan berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh sekolah tingkat SMA/SMK, semuanya siap," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Makassar Arismunandar, Jumat.
Dia mengatakan, ujian nasional dengan sistem online ini akan mulai dipersiapkannya sejak dini dan sebelum digelar disemua sekolah, maka akan dilakukan simulasi dan pelatihan.
Dan berdasarkan adanya kesiapan dari hampir seluruh sekolah tingkat SMA-SMK di Makassar ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemudian akan menunjuk sembilan sekolah unggulan untuk menggelar uji coba itu.
"Ada sembilan sekolah yang betul-betul siap dan sembilan sekolah ini adalah unggulan kita di Makassar. Ini juga sudah kita laporkan ke Kementerian dan secepatnya kementerian akan melakukan verifikasi," katanya.
Daftar yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Makassar ini seperti di tingkat SMA adalah SMA Katolik Rajawali, SMA Frater, SMA Athirah, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 11, SMAN 15 dan SMAN 17.
Di tingkat SMK mulai SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, dan SMKN 8. Sedangkan di tingkat SMP adalah SMPN 6 dan SMPN 12.
"Jika dinyatakan layak dari segi sarana penunjang, maka peserta UN yang ditunjuk tak perlu lagi membawa alat tulis dan papan alas saat ujian," sebutnya.
Sementara untuk sarana penunjang yang wajib ada di sekolah yang akan diverifikasi oleh Kementerian Pendidikan, antara lain tersedianya jaringan internet, perangkat server dan komputer.
"Dinas pendidikan sangat menyambut baik konsep ujian ini karena sejalan dengan program Wali Kota sebagai Makassar kota dunia serta menjadi kota pendidikan," ucapnya.
Ketua Komisi D DPRD Makassar Muzakkir Ali Djamil mengatakan, sebelum dilaksanakan ujian nasional secara online ini, pemerintah terlebih dahulu harus menyiapkan semua sarana yang dibutuhkan.
"Seluruh sekolah di Makassar ini memang memiliki laboratorium komputer, namun mengenai kelengkapannya dan idealnya berdasarkan jumlah siswa itu belum ada yang sesuai. Pemerintah harus penuhi itu dulu baru menggelarnya secara online," katanya.