REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT--Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rimbun mengatakan, pemadaman listrik ancam ganggu pelaksanaan Ujian Nasional online.
"Sekolah penyelenggaran UN online harus melakukan antisipasi dari sekarang, yakni menyiapkan generator set (genset) agar pada saat terjadi pemadaman listrik pelaksanaan UN tidak terganggu dan tetap berjalan," katanya di Sampit, Kamis.
Pada saat pelaksanaan UN nanti sangat rawan terjadi pemadaman listrik, untuk itu perlu adanya persiapan yang matang mulai saat ini untuk mengantisipasi kejadian yang diluar dugaan.
Selain listrik, pihak sekolah juga harus mempersiapkan dan memastikan perangkat komputer dalam kondisi baik agar saat digunakan nanti benar-benar siap.
"Kami berharap pada saat pelaksanaan UN nanti tidak terjadi pemadaman, sehingga pelaksaan UN online bisa berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim, Ahmad Syaifudi mengatakan, jika Disdik telah memohon ke pihak PT PLN Ranting Sampit terkait permasalahan pemadaman listrik tersebut.
"Belum lama ini kami mendatangi dan bertemu langsung dengan manejer PT PLN Ranting Sampit, yang intinya agar tidak ada pemadaman nantinya," katanya.
Syaifudi mengungkapkan, sedikitnya ada 3.870 pelajar di daerah itu saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti UN.
Dari 3.870 pelajar yang akan mengikuti UN tersebut, terdiri dari 2.263 peserta tingkat pendidikanSMA/MA. Kemudian dari tingkat SMK negeri maupun swasta ada sebanyak 1.610 peserta.
Para peserta UN tersebut tersebar dibeberapa sekolah, untuk SMA ada sebanyak 20 sekolah, MA enam sekolah dan SMK sebanyak 23 sekolah.
"Untuk pelaksanaan UN tersebut kami telah melakukan beberapa persiapan, diantaranya pengkayaan mata pelajaran terhadap pelajar peserta UN," jelasnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan UN secara online akan di gelar di SMK-2 Sampit.