REPUBLIKA.CO.ID, "Boleh kakak gorengannya, boleh bajunya 65 ribu saja, ayo-ayo dibeli-dibeli”. Suara para pedagang kaki lima (PKL) itu sudah terdengar sejak hendak keluar dari pintu lama Stasiun Besar Tanah Abang.
Rupanya para PKL menjajakan barang dagangannya itu di bawah Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau kerap dikenal skybridge Tanah Abang ini. Mereka berjejer di sepanjang kolong JPM di Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
Para PKL ini tampak lebih padat di sekitar area pintu lama Stasiun Tanah Abang tersebut. Menuju ke Pasar Tanah Abang atau ke arah selatan pedagang makin renggang. Para pedagang pun beragam mulai dari minuman, makanan ringan, pakaian, kerudung, aksesoris, buah-buahan hingga pedagang bakso dengan gerobak serta kursi dan mejanya.
"Bukannya kami enggak mau (diwawancara). Soalnya kalau habis diwawancara itu tramtib langsung ngusir kami," ujar salah satu pedagang ketika ditemui Republika, Selasa (13/11).
Selain PKL, sekitar pintu lama stasiun juga dipenuhi tukang ojek pangkalan yang juga memarkirkan sepeda motornya di samping pagar. Bergeser ke bagian utara di ujung JPM Tanah Abang, terlihat pula sekitar tiga unit bajaj dan lima angkutan kota (angkot) jurusan Jembatan Lima-Tanah Abang sedang menunggu penumpang.
"Mangkal di sini mulai jam 09.00 sampai sore. Lumayan penumpang yang naik di sini," kata seorang sopir angkot bernama Iwan (48 tahun) yang sedang menunggu penumpang.
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak mengatakan, pihaknya rutin melakukan penindakan kepada angkot yang mangkal di bawah JPM Tanah Abang. Meski tidak setiap saat, giat yang dilakukan Sudinhub akan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan.
Ia menambahkan, Jalan Jatibaru sudah dikembalikan fungsinya untuk jalur kendaraan. Akan tetapi, ia menjelaskan, apabila dalam pelaksanaanya ada hambatan seperti jalan yang digunakan untuk berdagang, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti. “Kita akan tindak lagi jika masih ada yang ‘nakal’,” kata Harlem.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, telah meninjau lokasi dan menertibkan PKL yang berjualan di Jalan Jatibaru di bawah JPM Tanah Abang kemarin. Ia tidak menampik sejumlah PKL masih menjajakan dagangannya hari ini.
"Masih ada memang kan, besok jadi kalau dia kan ya kucing-kucingan, saya sudah lakukan kemarin akses pembersihan jalan," ujar Irwandi.
Ia menjelaskan, karena Jalan Jatibaru sudah dibuka maka ia pun meminta Sudinhub Jakarta Pusat untuk mengaktifkan jalan secara keseluruhan. Menurut dia, hal itu dilakukan agar para pedagang tidak lagi berjualan di bawah JPM Tanah Abang karena jalannya sudah aktif dilalui kendaraan.
Irwandi juga memastikan, PKL tidak akan lagi berjualan di sepanjang Jalan Jatibaru ketika kios yang berada di JPM Tanah Abang sudah beroperasi. Apabila masih ada PKL yang berjualan di sana maka pihaknya akan menertibkan para pedagang tersebut.
Berdasarkan pantauan Republika pada Selasa (13/11) dari dua jalur di Jalan Jatibaru, bawah skybridge, hanya satu jalur yang dapat dilalui kendaraan roda empat. Sedangkan jalur yang dipadati para PKL itu hanya dapat dilalui roda dua saja.
Selain itu, para pejalan kaki juga berlalu lalang yang sekadar lewat atau sambil melihat-lihat hendak membeli. Menengok ke proses pembangunan JPM Tanah Abang, terlihat sejumlah pekerja yang masih melakukan pekerjaan yang belum selesai.
Menurut Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan, pekerjaan yang belum diselesaikan antara lain pemasangan casing dan ramp rambat. "Iya sebentar lagi (JPM Tanah Abang) rampung, dikit lagi," kata Yoory.
Ia menambahkan, begitu rampung maka para PKL akan segera dialihkan mengisi kios-kios yang ada di JPM Tanah Abang. Sebab, menurut Yoory, proses pendataan dan verifikasi para PKL sudah selesai dilakukan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Proses pembangunan JPM Tanah Abang yang masih berlangsung, maka jembatan penyeberangan itu juga belum dapat dilalui untuk umum. Jembatan penyeberangan ini akan terintegrasi dengan Pasar Blok F dan Blok G yang dikelola Perumda Pasar Jaya.
Selain itu, JPM Tanah Abang juga menjadi jembatan antarmoda yang berintegrasi langsung dengan Stasiun Tanah Abang yang dikelola PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Halte Transjakarta.
JPM Tanah Abang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter. Lokasinya tepat berada di atas Jalan Jatibaru, dari depan pintu stasiun hingga Pasar Tanah Abang Blok F melewati Blok G.