Kamis 22 Nov 2018 22:30 WIB

Pemerintah Pacu Pertumbuhan Ekonomi Lewat Revitalisasi Pasar

Pasar merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di daerah.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Gita Amanda
Pasar / ilustrasi
Foto: Antara
Pasar / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Pemerintah berupaya mendorong laju pertumbuhan ekonomi dengan revitalisasi pasar daerah. Dalam kunjungan kerja ke Jember, Jawa Timur, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Daerah untuk merevitalisasi pasar sebagai urat nadi perekonomian masyarakat.

"Komitmen Pemkab Jember untuk membangun kembali dan memperbaiki pasar saya kira sejalan dengan keinginan Presiden (Joko Widodo) untuk mendorong ekonomi rakyat," kata Susi ketika meninjau revitalisasi Pasar Tanjung, Jember pada Kamis (22/11).

Susi menjelaskan, pemerintah pusat telah berupaya membantu revitalisasi dengan program 1.000 pasar. Akan tetapi, ia memberikan apresiasi kepada Pemkab Jember karena mampu merevitalisasi 12 pasar pada 2018 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Jadi ini komitmen pemerintah daerah sangat mendukung dalam menjadikan pasar sebagai urat nadi perekonomian masyarakat," kata Susi.

Susi menilai, daerah lain perlu mencontoh upaya Pemkab Jember yang bisa melakukan revitalisasi pasar dengan tetap menjaga keberlangsungan usaha masyarakat. Sehingga, kata dia, perbaikan tersebut bisa terwujud dengan gesekan yang minim.

"Rakyat melihat sendiri betapa pemerintah tidak hanya membangun sarana tetapi juga memikirkan bagaimana membangun pasar ini supaya betul-betul bermanfaaat untuk semuanya," kata Susi.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengatakan telah mengalokasikan anggaran belanja sebesar Rp 100 miliar untuk revitalisasi 12 pasar pada tahun ini. Menurutnya, masyarakat Jember membutuhkan kondisi pasar yang lebih modern dan higienis.

"Kita rancang supaya pasar betul-betul bisa mendorong perekonomian masyarakat. Bahkan, urusan kemacetan juga kita atasi supaya masyarakat bisa lebih nyaman ke pasar," kata Faida.

Menurut Faida, kondisi pasar yang lebih baik merupakan kebutuhan mutlak. Hal ini terutama agar pasar tradisional tidak kalah saing dengan pasar modern.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement