REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, tidak ada pembangunan hunian sementara bagi penyintas bencana tsunami yang melanda kabupaten Lampung Selatan. Di sana, warga terdampak akan dibantu membangun hunian permanen.
"Sesuai kesepakatan dan rapat koordinasi tidak ada pembangunan huntara di Lampung Selatan, melainkan hunian tetap untuk relokasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (6/1).
Sutopo menyebutkan, saat ini sudah tersedia lahan seluas dua hektare untuk pembangunan hunian tetap. Menjelang pembangunannya, Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PU akan melakukan land clearing, Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan akan menyiapkan site plan, serta desain dan rencana anggaran.
Sebuah jam yang menunjukkan waktu kejadian tsunami berada di tengah puing reruntuhan bangunan di Desa Kunjir Lampung Selatan, Lampung, Jumat (29/12/2018).
"Bupati Lampung Selatan akan mengajukan dana siap pakai BNPB untuk pembangunan hunian tetap dan fasilitasnya dalam relokasi," ucap dia.
Menurut Sutopo, masa tanggap darurat bencana di kabupaten Lampung Selatan diperpanjang selama dua pekan, mulai dari 6 Januari hingga 19 Januari 2019. Data BNPB mencatat, korban tsunami di Lampung Selatan tercatat 120 orang meninggal dunia, 8.304 orang luka, dan 6.999 orang mengungsi.
"Sebanyak 543 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang, dan 97 rumah rusak ringan," ungkapnya.