Ahad 06 Jan 2019 16:53 WIB

Hunian Tetap akan Dibangun di Lampung Selatan

Warga terdampak tsunami di Lampung Selatan akan direlokasi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Reiny Dwinanda
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga melintasi reruntuhan rumah yang rusak akibat tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, tidak ada pembangunan hunian sementara bagi penyintas bencana tsunami yang melanda kabupaten Lampung Selatan. Di sana, warga terdampak akan dibantu membangun hunian permanen.

"Sesuai kesepakatan dan rapat koordinasi tidak ada pembangunan huntara di Lampung Selatan, melainkan hunian tetap untuk relokasi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (6/1).

Baca Juga

Sutopo menyebutkan, saat ini sudah tersedia lahan seluas dua hektare untuk pembangunan hunian tetap. Menjelang pembangunannya, Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PU akan melakukan land clearing, Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan akan menyiapkan site plan, serta desain dan rencana anggaran.

photo
Sebuah jam yang menunjukkan waktu kejadian tsunami berada di tengah puing reruntuhan bangunan di Desa Kunjir Lampung Selatan, Lampung, Jumat (29/12/2018).

"Bupati Lampung Selatan akan mengajukan dana siap pakai BNPB untuk pembangunan hunian tetap dan fasilitasnya dalam relokasi," ucap dia.

Menurut Sutopo, masa tanggap darurat bencana di kabupaten Lampung Selatan diperpanjang selama dua pekan, mulai dari 6 Januari hingga 19 Januari 2019.  Data BNPB mencatat, korban tsunami di Lampung Selatan tercatat 120 orang meninggal dunia, 8.304 orang luka, dan 6.999 orang mengungsi.

"Sebanyak 543 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang, dan 97 rumah rusak ringan," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement