Senin 14 Jan 2019 09:10 WIB

Lobi-Lobi AS ke Turki Jelang Angkat Kaki dari Suriah

AS ingin membuat persekutuan baru negara Arab melawan Iran.

Rep: Novita Intan/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Roosevelt Room Gedung Putih, Selasa, 16 Mei 2017 di Washington.
Foto:
Pasukan Amerika di Suriah

AS tarik pasukan

Pada 2014, milisi ISIS menguasai wilayah Suriah dan Irak yang diperkirakan mencapai 100 ribu kilometer persegi. Pada periode itu, ISIS menunjukkan aksi brutal terhadap sekitar 8 juta penduduk di kawasan itu.

Namun kini ISIS disebut hanya mengontrol 1 persen wilayah yang pernah mereka kuasai itu. Bagaimanapun, ISIS belum dapat dikatakan sudah takluk dari pasukan koalisi. Agustus lalu. Laporan Departemen Pertahanan AS memperkirakan masih terdapat 14 ribu milisi ISIS di Suriah dan 17 ribu lainnya di Irak.

Akan tetapi, Desember lalu Presiden Trump mengejutkan sekutunya. Ia juga menghadapi berbagai kritik di dalam negeri karena memerintahkan pasukan AS angkat kaki dari kawasan Suriah yang kini dikontrol YPG dan Aliansi Pasukan Demokrasi Suriah.

Penasehat keamanan AS, John Bolton, menyebut sejumlah kondisi yang memungkinkan penarikan pasukan itu. Ia memperkirakan, target militer AS hengkang dalam empat bulan ke depan dapat meleset.

Bolton berkata, penarikan pasukan dapat dilakukan jika ada jaminan bahwa ISIS telah kalah dan tak dapat bangkit kembali, serta AS menjamin keselamatan pasukan yang menyokong pemberantasan kelompok teror.

Sekitar dua ribu tentara AS diperkirakan ditugaskan di Suriah. Pasukan tempur AS pertama kali tiba pada musim gugur 2015, dalam era pemerintahan Presiden Barack Obama. Para tentara AS itu dikirim dalam jumlah kecil untuk melatih dan memberi masukan serta siasat tempur bagi tentara Kurdi.

AS sebelumnya juga melatih dan mempersenjatai kelompok pemberontak Arab Suriah untuk melawan ISIS. Sejak saat itu jumlah tentara AS di Suriah terus bertambah. AS bahkan membangun basis militer dan pangkalan udara di pinggiran kawasan timur laut Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement