Rabu 13 Mar 2019 06:43 WIB

Presiden Diminta Tarik Pasukan dari Papua

Pemerintah diharapkan melakukan langkah-langkah dialog untuk persoalan di Papua.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Mantan komisioner Komnas HAM asal Papua, Natalius Pigai.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Mantan komisioner Komnas HAM asal Papua, Natalius Pigai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi pertimbangan kemanusiaan, Presiden Joko Widodo diminta untuk menarik pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dari Papua. Pemerintah diharapkan melakukan langkah-langkah dialog dalam menyelesaikan persoalan di Papua. 

Mantan komisioner Komnas HAM asal Papua, Natalius Pigai, menganggap keberadaan pasukan di Papua meunjukkan Jokowi belum memahami  kondisi bangsa yang sesunguhnya. Ia juga menilai Jokowi telah melakukan kebijakan yang destruktif dan mengancam eksistensi bangsa.

Baca Juga

"Atas nama Kemanusiaan saya meminta saudara Presiden Joko Widodo agar menarik mundur semua pasukan TNI dan Polri yang menjalankan operasi di Papua dan untuk selanjutnya menjalankan langkah-langkah konstruktif, komprehensif dan persuasif melalui dialog yang bermatabat," kata dia dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Selasa (12/3).

Natalius juga meminta agar Jokowi memberi perhatian kepada anggota TNI di seluruh pelosok Indonesia, termasuk di Papua. Kebijakan operasi keamanan yang diterapkan ternyata ada anggota yang mederita sakit di hutan belantara Papua. "Sebagai pembela kemanusiaan saya merasa kasihan atas semua penderitaan ini," tambahnya.

Natalius menambahkan, berbagai kebijakan anda di Papua itu membahayakan ancaman keselamatan bagi rakyat kecil tidak berdosa di Papua. Bahkan, rasa nasionaliame rakyat Papua sudah dititik nadir selama kepemimpinan anda 2014-2017 karena berbagai pelanggaran HAM dan hukum baik terhadap rakyat Papua maupun juga non-Papua. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement