Kamis 25 Apr 2019 17:27 WIB

Oded Minta Ormas tak Kotori Bandung dengan Bentrokan

Bentrokan dinilainya dapat mengganggu kondusivitas Kota Bandung.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Bandung Oded M Danial
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyayangkan adanya bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bandung. Bentrokan ini dinilainya dapat mengganggu kondusivitas Kota Bandung.

Oded mengatakan Kota Bandung memiliki potensi kelompok massa yang sangat besar. Karenanya diharapkan tak ada lagi bentrokan yang dapat mengotori kondusivitas kota kembang.

"Saya mengimbau mengajak mendirikan kelompok masyarakat ini menjadi LSM-LSM yang taat aturan, menciptakan Bandung yang kondusif karena saya berharap dengan potensi berkelompokya masyarakat ini positif luar biasa  tapi jangan sampai dikotori oleh hal yang tidak patut," kata Oded di sela-sela kegiatannya di Balai Kota Bandung, Kamis (25/4).

Oded menuturkan kebebasan berkelompok harus disikapi dengan sikap saling menghargai satu sama lain. Oded meminta masyarakat bisa menahan diri dan menyelesaikan dengan jalan kekeluargaan jika ada masalah yang terjadi.

Ia pun meminta aparat keamanan untuk ikut menangani permasalahan tersebut. Sehingga ke depannya tidak ada lagi peristiwa serupa yang dapat menganggu kenyamanan masyarakat Kota Bandung.

"Ketika mereka (polisi) sudah tangani dan mereka (ormas) sudah islah, para ketuanya sudah dipertemukan dan islah. Dalam arti kata mereka sudah siap islah dalam konteks kasus hukum tetap berjalan. Itu informasi dari Pak kapolrestabes," ujarnya.

Sebelumnya, bentrokan antara dua ormas terjadi di Kota Bandung. Kejadian ini bermula saat sekretariat salah satu ormas yang berlokasi di dekat Pasar Astanaanyar didatangi sejumlah orang yang membawa senjata tajam. Pertikaian pun terjadi sehingga mengakibatkan satu anggota ormas dan dua warga terluka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement