Kamis 09 May 2019 02:25 WIB

Multaqo Ulama Dinilai Hasilkan Seruan Positif

Multaqo Ulama sepakat penegakan NKRI dan Pancasila sebagai dasar dan falsafah bangsa.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendukung rekomendasi Multaqo Ulama. Dia menilai tepat keputusan yang dikeluarkan dalam pertemuan ulama, habaib dan cendekiawan muslim itu.

"Seruan multaqo silaturahmi selama Ramadan adalah seruan yang baik dan memang kita insan anak bangsa yang dari dulu diajarkan untuk menjadikan silaturahmi sebagai bagian dari kehidupan,” kata Ferdinand di Jakarta, Rabu (8/5).

Baca Juga

Ferdinand mengatakan, Demokrat tentu selalu mendukung sesuatu yang baik demi persatuan dan kesatuan bangsa. Secara pribadi, dia mengaku sepakat dan setuju dengan Multaqo Ulama yang menempatkan dan menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara.

Menurut Ferdinand, Pancasila memang mutlak hukumnya menjadi satu-satunya ideologi bagi bangsa ini. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu menegaskan, ideologi tersebut tidak boleh diganti atau ditukar karena itu adalah warisan dari berdirinya Republik Indonesia.

"Jadi kalau itu diganti tentu Indonesia akan bermasalah berantakan bercerai berai dan bubar, maka Pancasila harus dipertahankan menjadi satu satunya ideologi bangsa," katanya.

Sebelumnya, Multaqo Ulama digelar di Hotel Kartika Chandra, Jumat (3/5) lalu. Hadir dalam Multaqo itu Ketum PBNU Said Aqil Siradj, KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi Bin Yahya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril.

Sejumlah rekomendasi Multaqo itu diantaranya, penegakan NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa. Ulama juga mengimbau umat untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif.

Masyarakat diminta untuk mengedepankan persamaan dan persaudaraan daripada menonjolkan perbedaan yang kontraproduktif. Umat diajak untuk menghindari dan menangkal aksi provokasi dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggunjwab selama dan setelah bulan suci ramadan.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily  menyatakan hal serupa. Dia mengapresiasi Multaqo Ulama yang menghasilkan rekomendasi guna mendorong umat belomba-lomba dalam kebaikan.

Ketua DPP Golkar ini mengatakan, tokoh agama memiliki peran penting dalam membangun moral Bangsa Indonesia. Dia mengatakan, mereka juga mampu mengajak umat untuk berbuat kebaikan daripada melawan hukum.

"Umat dan bangsa Indonesia jangan mau dipecah-pecah akibat syahwat politik sekelompok orang yang tidak siap kalah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement