Rabu 26 Jun 2019 04:07 WIB

Jabar Targetkan 48 Juta Wisatawan Nusantara

Target optimistis bisa dicapai dengan diluncurkannya Program West Java Calender Event

Wisatawan asal Timur Tengah (2 kiri) mendapat penjelasan sebelum melakukan penerbangan tandem bersama atlit paralayang di Puncak, Bogor, Jabar, Sabtu (2/8).
Foto: Antara/Jafkhairi
Wisatawan asal Timur Tengah (2 kiri) mendapat penjelasan sebelum melakukan penerbangan tandem bersama atlit paralayang di Puncak, Bogor, Jabar, Sabtu (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menargetkan 48 juta orang wisatawan nusantara (wisnus) dan 1,8 juta orang wisatawan mancanegara (wisman) selama tahun 2019. Target tersebut optimistis bisa dicapai dengan diluncurkannya Program West Java Calender of Event 2019.

"Kalau target wisman 1,8 juta kemudian untuk wisnusnya 48 juta di tahun 2019 ini. Nanti dikaitkan dengan adanya kalender kegiatan, mudah-mudahan ini membawa dampak positif dan meningkatkan kunjungan wisata yang datang ke Provinsi Jawa Barat ," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Selasa (25/6).

Baca Juga

Pihaknya juga menargetkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun 2019 hingga 2023 bisa mencapai Rp 43,5 triliun. "Makanya dari sekarang kami gencar melakukan berbagai upaya untuk mencapai target-target tersebut dan peluncuran West Java Calender of Event 2019 hari ini adalah salah satu batu loncatan untuk mencapai target tersebut," kata dia.

Ia mengatakan sepanjang 2019 dilaksanakan sebanyak 262 kegiatan yang terdiri dari 85 kegiatan budaya, 23 kegiatan kuliner, 24 kegiatan olah raga, enam kegiatan religi, dan 113 kegiatan seni, serta 11 kegiatan wisata lainnya. Dengan jumlah kegiatan yang digelar di Jawa Barat ini, kata dia, diharapkan dapat mendorong PDRB sektor pariwisata setiap tahun dan meningkat dua digit sampai 2023.

"Serta sinergi Pentahelix bisa terjadi sehingga harapan ke depan, penyelenggaraan bisa lebih profesional," kata Dedi.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement