Ratusan atlet dan oficial sebagian besar dari kawasan Afrika mencari suaka di Australia sejak Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games) diselenggarakan di Gold Coast tahun 2018.
Namun data resmi yang didapat oleh salah satu media di Australia menunjukkan sebagian besar permintaan suaka tersebut ditolak oleh pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison.
Dokumen tersebut didapat oleh media Courier Mail berdasarkan UU Kebebasan Informasi dan di dalamnya berisi jumlah pencari suaka dari kalangan atlet dan oficial yang berusaha tinggal di Australia.
Menurut data dari Departemen Dalam Negeri Australia, dari 230 permintaan suaka, 217 di antaranya sudah ditolak. Hampir semua mereka berasal dari Afrika, dengan negara asal adalah Kamerun, Sierra Leone, Rwanda dan Uganda.
Mereka sudah berada di Australia sejak menghilang dari perkampungan atlet di Comonwealth Games yang berlangsung bulan April 2018. Sesuai peraturan, mereka yang mengajukan permintaan suaka di Australia pada awalnya akan mendapatkan visa sementara yang disebut bridging visa sementara kasus mereka diproses.
Sejak tahun lalu Departemen Dalam Negeri mengeluarkan 200 visa bagi para atlet dan oficial pencari suaka tersebut sehingga mereka boleh tinggal secara legal di masyarakat.
Sekarang menurut Courier Mail, 204 diantara mereka yang kasusnya sudah ditolak mengajukan banding ke Tribunal Banding dan 4 diantaranya sudah ditolak lagi.
Dalam dokumen tersebut menunjukkan enam atlet dan oficial sudah meninggalkan Australia dan kembali ke negara asal dan satu masih ditahan di pusat penahanan imigrasi.
Sembilan pengajuan visa perlindungan masih dikaji oleh Departemen Dalam Negeri dan masih ada belasan atlet dan oficial yang tidak diketahui keberadaannya.
Departemen Dalam Negeri juga menyebutkan adanya 17 'warga yang tidak sah' dari Commonwealth Games ini berada di Australia, dengan 13 tidak diketahui keberadaannya dan 4 di tahanan imigrasi.
Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton sudah mengambil sikap keras terhadap mereka yang masih berada di Australia sejak visa mereka tidak berlaku lagi.
"Pasukan Perbatasan Australia (ABF) akan menangkap orang-orang ini dan mendeportasi mereka secepat mungkin," kata Dutton kepada Radio 2GB di Sydney tahun lalu.
Peter Dutton mengatakan para atlet yang menghilang juga akan dicari dan dideportasi.
"Mereka tidak akan dibiarkan mempermainkan sistem. ABF akan mencari mereka, dan mereka akan ditahan di penahanan imigrasi sampai mereka dikirim pulang," kata Dutton seperti dilaporkan SBS hari Senin (28/10/2019).
Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia