Kamis 14 Nov 2019 08:29 WIB

Cerita Oki Setiana Dewi Bangun Rumah Hafiz Alquran

Baginya, berteman dengan siapapun tapi paling dekat dengan penghafal Qur'an.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nora Azizah
Oki Setiana Dewi
Foto: Republika/Putra Akbar
Oki Setiana Dewi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris sekaligus aktivis muslim, Oki Setiana Dewi berbagi cerita mengenai awal mula membangun Rumah Penghapal Alquran miliknya, Maskanul Huffadz (MH) dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Rabu (13/11). Dari awalnya hanya belasan santri, kini sudah ada ratusan santri yang belajar di MH.

Oki ingin terus berjuang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan mengangkat agama Islam. Selain itu, penting menurutnya untuk bersama dengan para penghafal Alquran semasa hidupnya.

Baca Juga

"Boleh berteman dengan siapa pun tapi sahabat yang terdekat adalah penghafal Alquran," kata Oki di Jakarta, Rabu.

Maskanul Huffadz didirikan pada 2016 dengan jumlah santri mencapai 14 orang. Awalnya dimulai dengan hal-hal kecil, seperti dengan mengontrak rumah kecil, pendanaan secara pribadi dari keluarga dan lainnya.

Maskanul sendiri berasal dari kata Maskan yang berarti tempat yang tenang, sedangkan Huffadz adalah penghapal Alquran. Untuk itu Maskanul Huffadz berarti tempat yang tenang untuk para penghapal Alquran.

Niat awal Oki juga membangun MH yakni untuk mencari amal jariyah yang bermanfaat agar menjadi bekal hingga kehidupan di akhirat kelak. Sampai pada akhirnya kini yang ingin mendaftar menjadi santri mencapai hingga 700 orang.

"Sampai yang daftar 700 orang, mau tolak rasanya sedih. Karena mereka ingin menjadi penghafal Alquran tapi tidak ada biaya. Saya pikir ini tidak bisa jadi amalan pribadi, ini harus dibuka secara jamaah. Di satu sisi kalau saya bicara, 'ayo bu sumbang', orang-orang mau menyumbang. Allah berikan amanah ini, kenapa tidak dimanfaatkan," ucap ibu dari tiga anak ini.

Dari antusiasme para penuntut ilmu yang ingin belajar, maka terbentuklah Yayasan Maskanul Huffadz. Oki mengatakan, saat ini secara total ada 350 santri, dan belum lama ini telah melakukan wisuda sebanyak 120 santri.

Santri penghafal Alquran ini dibatasi usia dari 15 hingga 22 tahun, dan seorang muslimah. Mereka akan mendapatkan tempat tinggal, dan pendidikan secara gratis selama satu tahun. Kemudian selama satu tahun lagi mereka diwajibkan untuk mendakwahkan Alquran ke seluruh Indonesia.

"Harapannya apa, agar seluruh orang di Indonesia apa pun profesinya mereka adalah seorang penghapal Alquran. Artis penghapal Alquran, pemain sepak bola penghapal Alquran, pejabat yang penghapal Alquran, presiden yang penghapal Alquran. Itu harapannya," ungkap Oki.

Saat ini Yayasan Maskanul Huffadz telah memiliki empat cabang yang ada di Ciputat, Tangerang, Bogor dan Medan. MH juga mendapatkan banyak kepercayaan untuk mengelola tanah wakaf atau rumah kosong agar dapat dijadikan sebagai rumah penghapal Alquran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement