Kamis 21 Nov 2019 16:25 WIB

Pemerintah AS Sampaikan Duka Atas Kepergian Bahtiar Effendy

Bahtiar Effendy dinilai sebagai sosok yang mempromosikan keragaman.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Bahtiar Effendy meninggal dunia. Tokoh intelektual Muhammadiyah itu menghembuskan nafas terakhirnya usai menjalani perawatan intensif di RSIJ Cempaka Putih, pada Kamis (21/11), Pukul 00.00 WIB.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Bahtiar Effendy meninggal dunia. Tokoh intelektual Muhammadiyah itu menghembuskan nafas terakhirnya usai menjalani perawatan intensif di RSIJ Cempaka Putih, pada Kamis (21/11), Pukul 00.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovanon menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Dr. Bahtiar Effendy, Kamis (21/11). Sosok Ketua PP Muhammadiyah ini sangat dihormati dan memiliki kesan bagi AS.

 

Baca Juga

"Atas nama pemerintah Amerika Serikat, saya menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga Dr. Bahtiar Effendy, Ketua Hubungan Internasional Muhammadiyah dan profesor ilmu politik di Syarif Hidayatullah Universitas Islam Negeri,"

Donovan mengatakan, Bahtiar Effendy dikenang karena kontribusinya yang teguh dalam mempromosikan rasa hormat terhadap keragaman dan pluralisme agama. Dia pun melihat sosok Bahtiar Effendy  sebagai kolega yang berharga.

"Dia adalah seorang sarjana beasiswa yang mendapatkan beberapa gelar dari universitas AS, seorang penulis yang produktif, dan seorang kolega yang berharga," ujar Donovanon.

Memiliki kesempatan bertemu dan melakukan interakasi di beberapa kesempatan dengan Almarhum, Donovanon selalu merasa terkesan. Bahtiar Effendy selalu dapat menunjukan wawasan dan komitmen untuk membuka dialog dan kemajuan sosial.

"Kepergiannya benar-benar merupakan kehilangan bagi rakyat Indonesia," kata Donovanon.

Bahtiar Effendy mendapatkan gelar PhD Ilmu Politik dari Ohio State University, AS. Dia meninggal dunia pada Kamis (21/11) dini hari di ICU RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Pria kelahiran 10 Desember 1958 asal Ambarawa telah dikebumikan setelah Dzuhur di dekat rumahnya di Depok, Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement