Rabu 04 Dec 2019 05:57 WIB

Kerangka Mayat Ditemukan di Kawasan Hutan Cisarua

Diperkirakan korban berjenis kelamin laki-laki ini meninggal sejak lima bulan yang la

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Mayat
Foto: depotproperty.com
Mayat

REPUBLIKA.CO.ID, PARONGPONG - Kerangka mayat manusia ditemukan warga di Kawasan Hutan Petak, Blok 62 Sumur Bandung, RPH Cisarua, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (3/12). Diperkirakan korban berjenis kelamin laki-laki ini meninggal sejak lima bulan yang lalu.

Kapolsek Cisarua Kompol Ikhwan menduga korban terpeleset jatuh dan terbawa aliran sungai, hingga meninggal dunia. Warga katanya menemukan kerangka mayat pertama kali di aliran sungai.

"Kita temukan mayat di aliran sungai," ujarnya.

Ia mengungkapkan, warga yang menemukan kerangka mayat pertama kali yaitu Ahmad yang tengah mencari rumput di wilayah tersebut. Setelah menemukan kerangka, akhirnya yang bersangkutan melaporkan kejadian tersebut ke RPH dan Polsek Cisarua. Ia mengatakan, jajarannya pun langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

Kapolsek memperkirakan korban meninggal lima bulan lalu. Sebab kondisinya yang sudah menjadi tulang belulang. Pihaknya pun mengaku kesulitan melakukan identifikasi karena tidak terdapat barang-barang milik korban disekitar lokasi penemuan.

Polisi, ia mengatakan hanya menemukan barang bukti gelang plastik di kaki kanan, jam tangan warna putih, gelang warna hitam, gelang kain warna merah putih biru. Selain itu untuk sementara waktu belum ada laporan dari masyarakat yang kehilangan orang.

"Apabila ada keluarga yang merasa kehilangan sejak lima bulan segera informasikan," katanya. Menurutnya, kerangka manusia tersebut dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk diautopsi.

"Identitas dan siapa keluarganya belum jelas, kami harus menunggu dulu hasil autopsi," katanya.

Polisi pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan saksi-saksi, mengamankan barang bukti dan kerangka manusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement