REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Angkie Yudistia optimistis kaum disabilitas bisa mendapatkan kesempatan lebih besar dalam mengabdikan diri di pemerintahan. Angkie yang merupakan seorang tuna rungu mengatakan, di era sekarang, Presiden Jokowi telah membuktikan bahwa kekurangan fisik sama sekali tak dipandang sebelah mata.
"Ditunjuknya saya sebagai staf khusus bukti bahwa kami (kaum disabilitas) harus semakin optimistis. Untuk itu saya selalu mengajak rekan-rekan disabilitas yang memiliki kemampuan agar berdiri dan tampil di negara ini," kata Angkie di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (13/12).
Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono pun bangga atas sepak terjang yang ditunjukkan kadernya tersebut. Menurut Diaz, wanita berusia 32 tahun itu berhasil mencuri perhatian Jokowi ketika diperkenalkan secara formal dalam diskusi di istana beberapa waktu lalu.
"Pak Jokowi melihat kader kita ini punya keunikan. Kita tahu Angkie tuna rungu, tapi luar biasa dengan aktif melakukan kegiatan bakti sosial. Dari pertemuam tersebut dibicarakan lebih lanjut hingga akhirnya Angkie diangkat menjadi Stafsus Juru Bicara Bidang Sosial," kata Diaz dalam kesempatan yang sama.
Diaz pun memastikan, walau Angkie adalah salah satu kader terbaik, PKPI tidak akan menganggu konsentrasi wanita berhijab tersebut di lingkungan istana. Termasuk kemungkinan menjadikan Angkie sebagai huru bicara di berbagai Pilkada yang akan digelar pada 2020 mendatang.
"Angkie berkali-kali mampu membuktikan yang mustahil menjadi mungkin. Kami akan biarkan Angkie fokus di stafsus milenial, membantu presiden dari dekat," ujarnya.