REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan menjadikan sinergi antara kebudayaan dan kurikulum fokus utama. Saat ini, kata dia, kurikulum pendidikan akan disempurnakan dengan ditambahkan dari sektor yang berkaitan dengan kebudayaan.
"Di kurikulum juga, ada berbagai penyempurnaan kurikulum dan tentunya kreativitas akan menjadi salah satu fokus utama dalam cara pedagogik yang baru dan kurikulum yang ada," kata Nadiem, ditemui usai membuka Rakornas Kebudayaan di Hotel Grand Sahid, Rabu (26/2) malam.
Nadiem menjelaskan, Kemendikbud sedang merumuskan agar bobot seni dan hal-hal dari unsur budaya maupun kreativitas bobotnya akan lebih tinggi. Kemendikbud juga memiliki Pusat Prestasi Nasional yang akan menyelenggarakan lomba skala nasional dengan fokus tidak hanya dari akademis.
"Jadi fokusnya di situ. Jadi bukan hanya akademis saja. Kita ingin menciptakan anak-anak yang holistik, yang senang dan bangga dengan kebhinekaan Indonesia dan merasa dirinya PD (percaya diri) dan tampil," ujarnya.
Terkait dengan penguatan karakter dengan kebudayaan, Nadiem mengatakan hal tersebut penting. Sebab, saat ini harus diakui pemerintah belum bisa menciptakan sistem pendidikan yang benar-benar menguatkan akhlak dan karakter anak.
Nadiem menyebutkan masih banyaknya perundungan yang terjadi di sekolah-sekolah. Menurut dia, harus ada sikap tegas dan berbagai macam penyuluhan untuk sekolah-sekolah agar bisa langsung mengambil tindakan.
"Ini adalah seperti yang saya bilang kemarin, dosa besar yang terjadi di pendidikan kita. Itu yang sedang jadi salah satu fokus kita, bagaimana kita merumuskan untuk pencegahan yang terjadi," kata dia lagi.
Namun, lanjut dia, semua bentuk implementasi kebudayaan dalam penguatan karakter dan kurikulum belum bisa ia sampaikan dengan detail. Sebab, pihaknya saat ini sedang merumuskan bagaimana sinergi yang tepat.
"Saat ini kami belum bisa mengumumkan apa yang akan dilakukan. Tapi sudah jelas ini jadi prioritas Kemendikbud," kata Nadiem.