Selasa 21 Apr 2020 02:32 WIB

Palau Tolak Disebut Lokasi Penularan Corona Pelaut Taiwan

Taiwan melaporkan 22 kasus baru Covid-19 pada Ahad (19/4) sebagian besar pada pelaut

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Taiwan melaporkan 22 kasus baru Covid-19 pada Ahad (19/4) sebagian besar pada pelaut. Ilustrasi.
Foto: AP/Chiang Ying-ying
Taiwan melaporkan 22 kasus baru Covid-19 pada Ahad (19/4) sebagian besar pada pelaut. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI - Taiwan melaporkan 22 kasus baru Covid-19 pada Ahad (19/4). Sebagian besar terjadi pada anggota angkatan laut yang baru kembali dari kunjungan ke Palau, negara kepulauan di Samudera Pasifik.

Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa dari 700 pelaut yang dikarantina dan dites medis, sebanyak 24 di antara mereka positif terjangkit virus corona secara bersamaan. Pada 12-15 Maret, ratusan pelaut itu menumpang tiga kapal dan melakukan pelayaran ke Palau. Palau adalah satu dari 15 negara yang masih menjalin hubungan diplomatik formal dengan Taiwan serta satu dari sekian negara di dunia yang nihil kasus corona hingga saat ini.

Baca Juga

Pejabat Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, menyebut kasus-kasus pada pelaut itu ditemukan pada satu dari tiga kapal. Namun penyelidikan lebih lanjut diperlukan sebelum pihaknya dapat menentukan di mana lokasi mereka terinfeksi.

Otoritas Palau membantah kemungkinan infeksi virus corona tersebut terjadi di wilayah negaranya. Ini mengingat hingga lebih satu bulan setelah kunjungan, tidak ada satu pun warga di sana yang dites positif corona ataupun menunjukkan gejalanya.

"Kecil sekali kemungkinan virus di dalam kapal itu berasal dari Palau. Tidak ada alasan bagi kita di Palau untuk panik," kata Menteri Kesehatan Emais Roberts dalam sebuah pernyataan, Senin.

Roberts menyebut bahwa pemerintah Palau akan tetap berkomunikasi dengan Taiwan terkait hal ini selama penyelidikan wabah di klaster kapal yang dijalankan oleh Taiwan. Palau, dengan populasi 20 ribu jiwa, sudah menutup perbatasan sejak bulan lalu. Langkah ini diambil sebagai langkah awal mencegah corona masuk ke wilayahnya seiring dengan kasus-kasus yang bermunculan di wilayah negara tetangga.

Pekan lalu, negara itu mulai menjalankan program pengujian corona dengan bantuan para pakar laboratorium dan peralatan medis yang dibeli dari Taiwan. Peralatan medis tersebut dikirimkan melalui perjalanan kapal laut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement