REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditengah dampak pandemi dan merosotnya harga minyak dunia membuat PT Pertamina (Persero) perlu melakukan berbagai mitigasi risiko dan bersiap menghadapi perubahan ekonomi. Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menilai pandemi Covid-19 saat ini sudah menjadi disruption, baik bagi entitas bisnis seperti Pertamina maupun secara global.
Oleh karena itu, Heru mengajak semua jajaran manajemen Pertamina Group untuk merespon disruption ini dengan baik melalui rencana kerja yang komprehensif mengikuti dinamika bisnis saat ini.
Bahkan Heru mengungkapkan, ada beberapa ahli memprediksi, kondisi dunia dalam berbagai aspek tidak mungkin kembali lagi ke zaman sebelum pandemi. “Inilah yang harus kita mitigasi segera. Apalagi saat ini Pertamina dan Pemerintah memiliki banyak program kerja yang saling bersinggungan, seperti subsidi, financing, proyek-proyek dan kegiatan operasional untuk memenuhi kebutuhan energi nasional sehingga kita perlu koordinasi yang baik, baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan di lapangan,” ujarnya, Rabu (13/5).
Staff Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti yang menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut mendukung pernyataan Heru Setiawan. Menurutnya, dunia akan menuju ke arah new normal.