Senin 25 May 2020 20:19 WIB

Penyebaran Covid-19 di Depok Masih Tinggi

Hingga saat ini terkonfirmasi positif sudah capai 514 orang.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Walikota Depok Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Walikota Depok Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penambahan kasus Covid-19 di Kota Depok, baik kasus konfirmasi positif, Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih terus tinggi terjadi hingga saat ini. Berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Senin (25/5), pasien terkonfirmasi positif bertambah 13 orang sehingga menjadi 514 orang dari sebelumnya 501 orang.

"Sedangkan OTG saat ini berjumlah 1.619 orang, ODP sebanyak 3.694 orang dan PDP berjumlah 1.407," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (25/5).

Baca Juga

Idris menjelaskan, OTG, ODP dan PDP masih terus terjadi hingga saat ini. Kurva epidemiologi berdasarkan waktu yakni bahwa penambahan kasus mulai meningkat sejak 14 Mei 2020 dan tertinggi pada 22 Mei 2020. "Penambahan kasus terbanyak bersumber dari hasil SWAB PCR tindak lanjut program rapid test yang digulirkan GTPPC Kota Depok dan pihak-pihak yang peduli dalam penanggulangan Covid-19," jelasnya.

Dia melanjutkan, berkenaan dengan penularan secara transmisi lokal yang masih terjadi di Kota Depok, dari banyak kasus transmisi lokal, dapat digambarkan dua contoh penularan dari kasus 72 yang menularkan terhadap lima kasus. Yakni transmisi lokal terjadi dari kasus 72 menularkan kasus 145, kasus 154 dan kasus 161. Lalu, kasus 154 menularkan kasus 156 dan kasus 179.

"Hal serupa terjadi pula pada kasus 111 yang menularkan terhadap tujuh kasus yakni transmisi lokal terjadi dari kasus 111 menularkan ke kasus 112, kasus 113, kasus 114, kasus 115 dan kasus 117. Sedangkan kasus 112 menularkan ke kasus 120 dan kasus 121," papar Idris.

Idris menegaskan berdasarkan hal di atas, Kota Depok sangat rentan terhadap penularan antar warga masyarakat. Khususnya yang kontak erat dengan kasus konfirmasi positif.

"Berkenaan dengan hal tersebut, Pemkot Depok telah menyediakan rumah sakit (RS) Isolasi bagi warga terpapar Covid-19 khususnya kasus konfirmasi positif yang lakukan isolasi mandiri, untuk dapat melakukan isolasi di rumah sakit, sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan Covid-19," tuturnya.

Terkait hasil pemeriksaan rapid test di tempat-tempat umum, di antaranya pasar tradisional, swalayan, stasiun, tempat ibadah, kerumunan dan lain sebagainya, secara kumulatif telah dilakukan pada 1.987 orang yang tersebar di berbagai kecamatan.

"Hasil rapid test reaktif didapatkan pada 38 orang atau 1,91 persen. Hasil rapid test reaktif tersebut telah dilakukan tindak lanjut dengan pemeriksaan PCR dan saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan," terang Idris.

Untuk itu, lanjut Idris, pihaknya mengimbau warga Kota Depok untuk lebih taat lagi mengikuti aturan yang diterapkan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Penularan Covid-19 masih tinggi di Kota Depok. Jadi, mari kita ikuti ketentuan dalam PSBB dan protokol pemerintah agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Depok," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement