REPUBLIKA.CO.ID, NARAYANGANJ -- Korban tewas akibat ledakan yang terjadi di sebuah masjid di Bangladesh kini bertambah menjadi 29. Ledakan terjadi di Masjid Paschim Talla Baitus Salat di kota Narayanganj, setelah jamaah melaksanakan sholat sekitar pukul 20.45 pada Jumat (4/9) malam lalu.
Pagi ini, Kamis (10/9), korban yang menderita luka bakar parah akibat ledakan itu meninggal di Institut Bedah Plastik dan Luka Bakar Nasional Sheikh Hasina. Koordinator institut tersebut, Dr Samanta Lal Sen, mengatakan kepada The Daily Star, bahwa Abdus Sattar (40) menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 9.30 saat menerima perawatan dengan lebih dari 70 persen luka bakar di tubuhnya.
Dengan demikian, dilansir di The Daily Star, Kamis (10/9), korban meninggal dalam kebakaran tersebut sejauh ini menjadi 29. Sementara itu, menurutnya, kondisi tujuh orang lainnya yang dirawat di rumah sakit tetap kritis.
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, muazin, dan imam serta sekretaris komite pengelola masjid tersebut, merupakan di antara korban yang tewas akibat insiden kebakaran masjid ini. Petugas pemadam kebakaran menduga bahwa ledakan itu disebabkan oleh akumulasi gas yang bocor dari pipa Titas Gas bawah tanah, yang entah bagaimana bersentuhan dengan percikan listrik.
Titas Gas sendiri telah memberhentikan delapan pejabat dan stafnya sehubungan dengan ledakan tersebut. Saat penggalian, petugas melihat dua lubang di pipa gas bawah tanah yang berdekatan dengan masjid tersebut.