Ahad 13 Sep 2020 18:22 WIB

Perjuangan Demi Lovato Alami Depresi Sejak Usia 7 Tahun

Demi Lovato akhirnya menyadari bahwa kesempurnaan merupakan hal mustahil dicapai.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Demi Lovato
Foto: AP
Demi Lovato

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi Demi Lovato mengungkapkan perjuangannya dalam melawan pikiran-pikiran gelap akibat depresi. Lovato telah bergelut dengan depresi sejak berusia tujuh tahun.

"Saya bergelut dengan depresi dan pikiran bunuh diri sejak saya berusia tujuh tahun," ujarnya, seperti dilansir di Mail Online.

Lovato pertama kali bicara terbuka mengenai kesehatan mentalnya setelah dirawat di rumah sakit akibat overdosis pada 2018. Selain bergelut dengan pikiran bunuh diri, dia juga menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengejar kesempurnaan.

Demi dengan keras berupaya menjaga bentuk tubuh dan image-nya agar tampak sempurna. Upaya tersebut bahkan sempat membuatnya mengalami gangguan makan dan masalah lain.

Setelah melalui jatuh dan bangun, Lovato menyadari bahwa kesempurnaan merupakan hal yang mustahil dicapai. Dia pun menyadari bahwa masa mudanya banyak dia habiskan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan sebuah masalah.

"Saya harap saya bisa mendapatkan waktu itu kembali," kata dia.

Karena menyadari telah menyia-nyiakan waktunya untuk meraih kesempurnaan yang semu, Lovato mendedikasikan waktunya saat ini untuk hal yang lebih berarti. Dia juga merasa bersyukur karena selama proses ini dia mendapatkan dukungan dan juga bantuan dari orang-orang terdekatnya.

Sebagai bentuk dukungan kepada orang-orang yang mengalami pengalaman sama dengannya, Lovato membuat siaran podcast untuk menandai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Melalui siaran tersebut, Demi membagikan semangat untuk terus maju.

"Bila Anda kesulitan saat ini, ingatlah bahwa saya bisa melaluinya, Anda juga bisa melalui itu. Kita menghadapi ini bersama-sama," kata Demi.

Lovato menambahkan, selalu ada pasang-surut di dalam kehidupan. Ada satu masa di mana hal mungkin hal-hal terasa berat. Namun hal tersebut tak akan berlangsung selamanya.

"Seperti halnya kebahagiaan bisa berlalu, kesedihan juga. Jadi kita harus berpegang pada harapan itu, dan kita harus terus berjuang dan bangkit melaluinya," ujarnya.

Kini Lovato tak lagi mengejar kesempurnaan karena dia tahu hal tersebut tidak ada. Yang dia  fokuskan saat ini adalah menciptakan sebuah keseimbangan dalam hidup.

"Semua tentang menemukan kesiembangan. Ya, ini merupakan sebuah perjalanan," ujar Lovato.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement