Rabu 07 Oct 2020 09:04 WIB

Dolar AS Menguat Terangkat Pernyataan The Fed

The Fed menyebut pemulihan ekonomi berlangsung lebih cepat dari harapan.

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (6/10). Pelaku pasar mempertimbangkan komentar optimistis dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (6/10). Pelaku pasar mempertimbangkan komentar optimistis dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (6/10). Pelaku pasar mempertimbangkan komentar optimistis dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,18 persen menjadi 93,6840. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1752 dolar AS dari 1,1774 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2900 dolar AS dari 1,2971 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7116 dolar AS dari 0,7174 dolar AS.

Baca Juga

Dolar AS dibeli 105,55 yen Jepang, lebih rendah dari 105,72 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9166 franc Swiss dari 0,9160 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3297 dolar Kanada dari 1,3268 dolar Kanada.

"Pemulihan ekonomi AS masih jauh dari selesai dan pelambatan yang berkepanjangan dalam laju perbaikan dari waktu ke waktu dapat memicu dinamika resesi khusus," kata Powell pada pertemuan tahunan virtual Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis pada Selasa (6/10).

Dia mencatat bahwa tindakan kebijakan fiskal dan moneter AS sejauh ini secara substansial meredam dinamika resesi normal yang terjadi dalam penurunan. Akan tetapi tanpa dukungan lebih lanjut, tren penurunan tersebut masih dapat muncul.

Sementara itu, para pedagang dengan hati-hati mencari petunjuk tentang apakah anggota parlemen di Washington dapat mencapai kompromi tentang stimulus baru untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi.

Namun demikian, Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi dengan anggota parlemen Demokrat tentang paket stimulus bantuan virus corona hingga setelah pemilu 3 November, lebih lanjut mendorong dolar menguat. Trump menuduh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi tidak bernegosiasi dengan itikad baik.

Dolar telah merosot selama beberapa hari sebelumnya karena optimisme bahwa kesepakatan stimulus sudah dekat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement