Kamis 08 Oct 2020 04:48 WIB

Eddie van Halen Lawan Diskriminasi dengan Gitarnya

Lewat gitarnya, Eddie van Halen menyiratkan pesan anti-diskriminasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Bunga, lilin, dan pick gitar diletakkan di cap tangan Eddie Van Halen di Rock Walk Hollywood, California, Rabu (7/10). Eddie meninggal di usia 65 akibat kanker tenggorokan.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Bunga, lilin, dan pick gitar diletakkan di cap tangan Eddie Van Halen di Rock Walk Hollywood, California, Rabu (7/10). Eddie meninggal di usia 65 akibat kanker tenggorokan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eddie Van Halen merupakan salah satu bintang rock terbesar dan gitaris berpengaruh di dunia. Melalui musik, Eddie tidak sekadar menyalurkan bakat tetapi menjadikannya sebagai alat untuk menyuarakan pesan anti rasis dan anti-diskriminasi.

Sebagai imigran di Amerika Serikat (AS), masa kecil gitaris band rock Van Halen itu tidaklah mengesankan. Semasa hidup, dalam beberapa kesempatan wawancara, Eddie mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah lupa asal-usul dan perjalanan pahitnya ketika memulai kehidupan di Negeri Paman Sam.

Baca Juga

Pada tahun 1962, di usia yang masih kecil yaitu 7 tahun, Eddie diboyong orang tuanya Jan van Halen (ayah) dan Eugenia van Beers (ibu) dari Belanda ke California AS. Eddie mengisahkan ketika berimigrasi, orang tuanya hanya memiliki bekal 50 dolar AS dan sebuah piano.

“Kami datang ke belahan dunia lain tanpa uang, tanpa pekerjaan tetap, tidak memiliki tempat tinggal dan bahkan tidak bisa berbicara bahasa Inggris,” demikian kata Eddie seperti dikutip dari laman Ultimate Classic Rock.