Al-Kadhimi merombak beberapa pejabat keamanan tinggi setelah serangan itu. "Keinginan untuk hidup di antara orang-orang kita saat mereka menghadapi terorisme di tempat kejahatan keji di Bab al-Sharqi adalah pesan pembangkangan dan keberanian yang tak tertandingi," ujar al-Khadhimi.
Seorang fotografer kantor berita AFP di tempat kejadian mengatakan, pasukan keamanan telah menutup daerah itu. Tempat pakaian berlumuran darah berserakan di jalan-jalan berlumpur dan paramedis bergegas untuk mengambil korban.
Kementerian Kesehatan mengatakan, lebih banyak nyawa telah meninggal di tempat serangan itu. Sedangkan sebagian besar yang terluka telah dirawat dan diperiksa dari rumah sakit.
"(ISIS) memiliki transisi yang relatif mulus menjadi pemberontakan dan meskipun didorong keluar dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan, dia terus beroperasi dan melakukan serangan terhadap pasukan keamanan dan pos pemeriksaan di daerah terpencil," kata Simona Foltyn dari Aljazirah.
Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, telah mengakui bahwa ISIS masih menjadi ancaman. Negara tersebut membutuhkan dukungan dari kawasan dan negara internasional untuk mengatasinya.