REPUBLIKA.CO.ID, PRISTINA -- Kosovo akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel pada 1 Februari mendatang. Amerika Serikat (AS) turut berperan dalam tercapainya hal tersebut.
Menurut keterangan yang dirilis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kosovo pada Jumat (29/1), peresmian hubungan diplomatik dengan Israel akan dilakukan melalui upacara virtual. Menteri Luar Negeri (Menlu) Kosovo Meliza Haradinaj-Stublla dan Menlu Israel Gabriel Ashkenazi bakal menandatangani dokumen sebagai tanda dibukanya hubungan diplomatik antara kedua negara.
"Pengakuan oleh Israel adalah salah satu pencapaian terbesar bagi Republik Kosovo yang dimungkinkan berkat teman sekutu seumur hidup kami, AS. Ini adalah pelestarian persahabatan panjang antara masyarakat kami," kata Kemlu Kosovo, dikutip laman i.
Pada September tahun lalu, para pemimpin Serbia dan Kosovo melakukan pertemuan di Gedung Putih. Mantan presiden AS Donald Trump kemudian mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk memulihkan hubungan ekonomi.
Selain itu, Kosovo pun menyatakan setuju untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Sementara Serbia mengumumkan rencana pemindahan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Tahun lalu, terdapat empat negara Muslim yang melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. AS berperan dalam semua proses mediasi antara para pihak.