REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman mengatakan beberapa ratus polisi dan pasukan keamanan khusus menggerebek 20 lokasi di Berlin dan Brandenburg. Penggerebekan ini bagian dari penyelidikan kejahatan terorganisir, pemerasan dan penyelundupan narkoba dan senjata.
Penyelidikan dilakukan Departemen Kepolisian Federal dan petugas pajak di Berlin dan Brandenburg. Polisi mengatakan investasi dijalankan setelah terjadi bentrokan antara kelompok kriminal Arab dan Chenchen bulan November tahun lalu.
Pada Kamis (18/2) majalah Spiegel melaporkan dalam penyergapan ini polisi menangkap dua orang. Media Jerman tersebut menambahkan
polisi fokus menyelidiki anggota kelompok kriminal yang disebut klan Remmo.
Klan Remmo adalah geng Arab yang paling ditakuti di Berlin dan dikaitkan dengan sejumlah tindak kejahatan luar biasa selama beberapa tahun terakhir. Pada November 2020 lalu polisi Jerman menangkap tiga anggotanya atas pencurian perhiasan senilai 892 juta poundsterling di Museum Green Vault, Dresden.
Klan yang biasanya hanya disebut 'Klan Arab' itu bagian dari keluarga orang Timur Tengah yang menguasai prostitusi dan perdagangan narkoba di Berlin. Mereka mengendalikan kekuasaan dengan kekerasan dan intimidasi.
Selain Remmo ada klan Arab lainnya seperti al-Zeins, Abou Chakers, dan Miris. Toko-toko souvenir untuk turis bahkan menjual peta wilayah mana saja yang dikuasai klan-klan tersebut. Anggotanya biasanya pengangguran dan mengklaim jaminan sosial pemerintah tapi tinggal di villa-villa di daerah paling mahal di Berlin dan mengendarai mobil mewah seperti Porsche atau Mercedes.