Rabu 19 May 2021 23:12 WIB

Aisyiyah Rekomendasi Tokoh Perempuan Jadi Pahlawan Nasional

Aisyiyah mengusulkan Ibu Hayyinah dan Ibu Moendjiyah sebagai pahlawan nasional

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, mengatakan Aisyiyah mengusulkan Ibu Hayyinah dan Ibu Moendjiyah sebagai pahlawan nasional. (ilustrasi)
Foto: Dok PP Muhammadiyah
Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, mengatakan Aisyiyah mengusulkan Ibu Hayyinah dan Ibu Moendjiyah sebagai pahlawan nasional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gerakan perempuan Islam tertua di Indonesia, Aisyiyah, menggelar peringatan milad 104 tahun. Tahun ini, peringatan dilaksanakan masih dalam suasana pandemi dengan mengangkat tema Merawat Persatuan, Menebar Kebaikan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, Aisyiyah dan Muhammadiyah telah berkontribusi besar terbentuknya persatuan Indonesia. Bahkan, sudah dilakukan sejak perjuangan kebangkitan nasional.

Dalam Kongres Perempuan I 1928 di Yogyakarta, Ibu Hayyinah menyatakan persatuan alat mencapai tujuan seperti kebahagiaan, kesejahteraan dan kemakmuran. Jalan ditempuh lewat saling bergaul, memelihara persaudaraan, mendirikan perkumpulan.

Senada, Ibu Moendjiyah menyatakan persatuan merupakan satu alat yang dapat menghasilkan maksud besar. Sekaligus, lanjut Noodjannah, sebagai sendi bagi manusia untuk mencari kebahagiaan, kesejahteraan, kesenangan dan kemakmuran.

"Melalui milad ini, PP Aisyiyah dengan dukungan PP Muhammadiyah, mengusulkan pemerintah mengangkat Ibu Hayyinah dan Ibu Moendjiyah sebagai pahlawan nasional mengingat kiprah dan kontribusi penting dalam gerakan kebangkitan nasional dan Kongres Perempuan Pertama Indonesia," kata Noordjannah, Rabu (19/5).

Pada kesempatan ini, PP Aisyiyah turut memberikan empat rekomendasi. Pertama, kepada pemerintah agar menjalankan konstitusi dan Pancasila dalam sejarah kebijakan yang membawa kepada kehidupan bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Yang mana benar-benar dapat dirasakan langsung masyarakat, dan tidak mengambil kebijakan-kebijakan yang menimbulkan kontroversi dan berpotensi kepada retaknya persatuan bangsa. Kedua, kepada pemerintah dalam rangka penanganan pandemi.

Aisyiyah meminta pemerintah tidak cuma memaksimalkan langkah dan kebijakan, sumber daya dan dana. Tapi, diharapkan juga konsistensi, transparansi dan amanah, sehingga dapat membawa bangsa ini ke luar dari pandemi yang berat ini.

Ketiga, kepada warga dan komponen bangsa agar lebih mengedepankan persatuan di tengah perbedaan, perdamaian, keadaban dan nilai-nilai luhur. Terutama, dalam berbangsa demi masa depan kehidupan bersama yang lebih baik dan utama.

Keempat, Aisyiyah sepenuhnya mendukung dan membela Palestina, serta mengutuk keras agresi dan segala tindak sewenang-weang Israel. Sebab, tidak sejalan prinsip kemerdekaan dan perdamaian abadi yang jadi komitmen seluruh bangsa.

"Sebagai wujud dari menebar kebaikan, Aisyiyah bersama Muhammadiyah menggerakkan penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina," ujar Noordjannah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement