REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini, lebih insentif mendorong perilaku hemat energi kepada para generasi muda. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Lebih gampang menghemat energi daripada membuat pembangkit," ujar Dadan dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM.
Budaya hemat energi, sambung Dadan, diharapkan tumbuh dan mengakar kuat di kalangan mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi garda terdepan untuk menjadi duta dan pebisnis konservasi energi.
Menurut Dadan, konservasi energi bisa menjadi lahan bisnis baru bagi para milenial Indonesia. Apalagi isu lingkungan dan energi bersih telah mengemuka di kalangan masyarakat global. Hal ini ditandai dengan mulai maraknya startup yang beroperasi dalam meningkatkan penghematan energi baik itu pada rumah tangga maupun pada bangunan komersial.
"Pendekatannya dilakukan melalui ilmu kekinian yang dipahami, didekati, dan dikuasi oleh para pemuda," jelasnya.
Berkembanganya bisnis-bisnis baru energi bersih berbasis teknologi skala startup di dunia harus dijadikan peluang dalam membuka ruang kontribusi kepada milenial di sektor energi baru terbarukan. "Saatnya mempersiapkan generasi muda untuk mulai aktif berkontribusi mengembangkan EBT. Diharapkan generasi muda sudah mulai masuk (bisnis)," ungkapnya.