REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Kelompok Ikhwanul Muslimin telah membantah laporan yang menyebut mereka memiliki hubungan dengan anggota parlemen Israel (Knesset) Mansour Abbas. Dia adalah kepala Ra’am atau partai Arab United List.
"Sejumlah kelompok media telah menghubungkan gerakan (Ra'am) dengan Ikhwanul Muslimin. Namun, kenyataannya adalah bahwa kami tidak memiliki hubungan ideologis atau organisasi dengan gerakan ini,” kata Ikhwanul Muslimin dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (8/6).
Arab United List diketahui bergabung dengan koalisi yang hendak menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Koalisi itu dipimpin Yair Lapid serta Naftali Bennett. Masing-masing dari mereka adalah ketua partai Yesh Atid dan Yamina.
“Kami tidak memiliki hubungan apa pun dengan pria (Mansour Abbas) yang berpartisipasi dalam pemilihan Knesset dan memenangkan empat kursi atas nama Gerakan Islam," kata Ikhwanul Muslimin.
Abbas adalah wakil ketua cabang selatan Gerakan Islam di Israel. Pada 1995 gerakan itu terpecah dari cabang utara yang dipimpin Sheikh Raed Salah dalam upaya mencalonkan diri dalam pemilu Israel tahun berikutnya.
Saat ini Arab United List yang dipimpin Abbas menjadi bagian dari koalisi yang hendak mendepak Netanyahu dari kursi perdana menteri. Knesset dijadwalkan melakukan pemungutan suara pembentukan pemerintahan baru pada 14 Juni mendatang.