REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keberhasilan kinerja positif PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group merupakan buah dari strategi Menteri BUMN Erick Thohir.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan Erick sejak awal mendorong PTPN melakukan perubahan besar, mulai dari restrukturisasi utang senilai Rp41 triliun dan transformasi.
"PTPN yang selama ini kita tahu megap-megap dan dan susah berkembang, sekarang mereka berhasil untung," ujar Arya di Jakarta, Jumat (27/8).
Arya mengatakan PTPN berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 227,81 persen yakni senilai Rp 1,45 triliun atau naik dua kali lipat lebih dari tahun lalu yang sebelumnya rugi sebesar Rp 1,1 triliun.
Arya menjelaskan Erick sebelumnya membebani struktur manajemen PTPN Group dengan merampingkan jumlah direksi dan komisaris.
"Dulu PTPN (jumlah) direksi dan komisarisnya gemuk, sekarang direksi hanya satu di setiap anak usaha, komisaris paling banyak dua," ungkap Arya.
Arya mengatakan PTPN Group juga mampu bertransformasi dari perusahaan tradisional menjadi perusahaan dengan standar IT maturity level 4.
Arya menilai terobosan ini merupakan langkah besar yang dilakukan Kementerian BUMN dan manajemen PTPN. Arya menyebut PTPN Group juga melakukan efisiensi besar selama berdirinya perusahaan yang membuat kinerja perusahaan mengalami perbaikan.
"PTPN juga membayar secara bertahap kepada para pensiunan. Ini salah satu perusahaan BUMN yang cukup bagus kinerjanya tahun ini. Kita harapkan kinerja PTPN terus meningkat ke depan," kata Arya menambahkan.