REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penangkapan beberapa ulama sekaligus adanya isu publik terkait pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi isu sensitif dalam kehidupan beragama dan bernegara. Pemerintah diminta hati-hati menanggapi hal ini.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPR RI Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat. Dia menganggap langkah pemerintah sangat dinanti oleh masyarakat, khususnya yang beragama Islam saat ini.
"Penangkapan beberapa ulama akhir-akhir ini merisaukan kita. Kemudian ditambah lagi ada narasi yang berkembang agar MUI juga dibubarkan. Kita tidak tahu narasi seperti apa dan ending bagaimana yang diharapkan oleh oknum yang menghembuskannya. Menurut kita ini berlebihan," kata Syahrul Aidi dalam pesan singkatnya, Senin (22/11).
Dia menambahkan, pemerintah perlu menelusuri siapa penyebar isu meresahkan terkait pembubaran MUI. Terutama mencari siapa yang membuat panas ruang publik karena penangkapan ulama. Karena, isu seperti ini akan merusak keharmonisan kehidupan bernegara ke depannya.
"MUI itu harusnya diperkuat oleh pemerintah. Ulamanya diberi ruang untuk berkontribusi mengatasi persoalan bangsa. Masyarakat Indonesia masih ikut kata-kata ulama. Kita yakin itu." tegasnya.